KUR 2024
Auto Gercep, Hingga 31 Oktober 2024 Bank BRI Berhasil Salurkan Rp 158,6 Triliun KUR 2024,Cek Sisanya
Auto Gercep, Hingga 31 Oktober 2024 Bank BRI Berhasil Salurkan Rp 158,6 Triliun KUR 2024,Cek Sisanya, syarat dan cara mengajukannya.
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Sebagai lembaga penyalur KUR 2024 dengan kuota terbesar, Bank BRI terbilang bergerak cepat.
Bagaimana tidak, dari Target Rp 165 Triliun KUR BRI 2024, sudah tersalurkan Rp 158,6 Triliun per 31 Oktober 2024.
Dana KUR 2024 sebesar itu telah disalurkan kepada 3,4 Juta pelaku UMKM.
Dengan melihat data penyaluran KUR 2024 di Bank BRI tersebut, dapat diketahui bahwa Sisa Kuota KUR 2024 di Bank BRI tinggal Rp 6,4 Triliun untuk periode penyaluran tinggal satu bulan.
Sementara itu, demi mendorong pemanfaat KUR yang lebih berkualitas mulai tahun depan, Bank BRI mengusulkan ada skema penyaluran KUR dibagi menjadi dua yakni mendorong inklusivitas dan graduasi pelaku UMKM. Skema berbeda penting untuk dijalankan mengingat adanya perbedaan kualifikasi penerima kredit bersubsidi dari pemerintah.
Baca juga: Pemerintah Naikkan Plafon KUR 2024 untuk TKI, Begini Kata Erick Thohir
“KUR harus mulai berbeda skemanya. Menurut saya ada dua skema, yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi,” Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari dalam diskusi bertajuk Menuju Satu Dekade KUR untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui Pembiayaan Usaha Produktif, di Jakarta (13/11).
Berdasarkan pengalaman BRI dalam menyalurkan KUR, lanjut Supari, plafon KUR Mikro yang saat ini dipatok maksimal Rp100 juta kerap tak terserap habis oleh debitur. Mayoritas peminjam KUR Mikro menarik pinjaman di kisaran Rp30 juta hingga Rp40 juta.
“Kalau dalam kerangka inklusi, agar yang mengakses semakin banyak, plafonnya sampai Rp50 juta saja. Selebihnya seperti apa? Kita siapkan KUR untuk pre-graduasi,” terangnya.
Kriteria pelaku UMKM yang masuk dalam fase pre-graduasi (menuju naik kelas) dapat dilihat melalui kelancaran kredit. Jika pelaku UMKM menarik pinjaman bisa mengakses hingga Rp70 juta dan berlangsung hingga 4 siklus pinjaman, pelaku usaha itu dipandang layak untuk naik kelas.
“Kalau KUR plafon di bawah Rp50 juta itu bisa mengakses sampai dengan Rp70 juta dan stay selama 3-4 siklus, dia sudah siap ke kredit komersial,” ujarnya.
Merujuk pada data kajian yang dilakukan BRI dan BRIN, KUR menaikkan rata-rata pendapatan debitur sebesar 32 persen-50 persen. Kemudian KUR juga mampu meningkatkan keuntungan sekitar 34 persen -38 persen . Debitur KUR juga menghadapi peningkatan pengeluaran melalui angsuran KUR dan biaya teknis lainnya. Namun demikian, keterampilan teknis dapat mendorong efisiensi biaya. Di samping itu, pelaku usaha yang mendapatkan KUR cenderung memiliki tenaga kerja 28 % lebih banyak ketimbang non debitur KUR.
Baca juga: Kemenkop UKM Pastikan Kuota KUR 2024 Masih Ada, Begini Syarat dan Cara Mendapatkannya Melalui BRI
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyiapkan skema pembiayaan KUR untuk mendukung beberapa program prioritas yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
Dalam beberapa rapat dan sidang kabinet, pemerintah telah menyetujui akan memanfaatkan KUR untuk mengakomodasi berbagai program prioritas, seperti ketahanan pangan, Makan Bergizi Gratis, hingga sektor perumahan. “Sehingga, harapannya program KUR juga dapat membantu program prioritas tersebut,” katanya.
Ferry memaparkan, dalam program ketahanan pangan, misalnya, secara historis sekitar 30?ri KUR yang sudah tersalurkan dimanfaatkan untuk sektor pertanian. Kemudian untuk produksi dan infrastruktur pangan, KUR bisa digunakan untuk fitur-fitur reguler yang ada di KUR Mikro maupun KUR Kecil.
Untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), KUR Mikro dan KUR Kecil dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan pelaku usaha di sektor penyediaan akomodasi makanan dan minuman (katering). Selain itu, KUR juga dapat memberikan dukungan kepada petani, peternak, dan nelayan sebagai kontributor utama bahan baku makanan dalam program itu. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.