Berita Kabupaten Kupang
Remaja Putri Desa Fatukanutu Kupang Ikut Pelatihan Kader Kesehatan untuk Menurunkan Kasus Stunting
Sekelompok remaja putri dan kelompok Posyandu Stunting di Desa Fatukanutu mengikuti pelatihan kader kesehatan dalam rangka penurunan kejadian stunting
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sekelompok remaja putri dan kelompok Posyandu Stunting di Desa Fatukanutu, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengikuti pelatihan kader kesehatan dalam rangka penurunan kejadian stunting di desa tersebut.
Pelatihan tersebut diberikan oleh tim dosen dari jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang sebagai salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Tim dosen tersebut adalah Fransiskus S. Onggang, SKep.Ns., MSc., Aben, BYH Romana, SKep. Ns., MKep dan Gadur Blasius SKep. Ns, MSi.
Tim dosen juga membawa serta enam orang mahasiswa D3 Keperawatan Poltekkes Kemenkes, yakni Sri Ramsia Sibala, Thresia Polin, Vivi Wandriaty Deak, Welsi Rosita Thene, Wulan Ramadhani Djafar dan Nurlia G Angse.
Fransiskus S. Onggang, salah satu anggota tim dosen, dalam keterangannya kepada Pos-Kupang, Rabu (20/11/2024), menyampaikan bahwa pelatihan kader kesehatan tersebut hanya berlangsung sehari tanggal 21 Juni 2024, tetapi cukup berarti bagi peningkatan pemahaman dan keterampilan para peserta khususnya dalam upaya menurunkan kejadian stunting di Desa Fatukanutu.
"Kegiatan ini menghasilkan 17 kader baru di Desa Fatukanutu sebagai kader Posyandu Stunting," kata Fransiskus.
Selain para remaja putri, pelatihan kesehatan ini juga melibatkan Kepala Desa Raknamo beserta tokoh masyarakat di Desa Raknamo sebagai desa mitra pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat untuk program kemitraan masyarakat.
Kejadian balita pendek atau biasa disebut stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Pada tahun 2017, terdapat 22,2 persen atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting.
Intervensi dalam pengabdian masyarakat yang diberikan tim dosen adalah materi-materi yang berkaitan dengan status gizi dan stunting, serta menyiapkan menu makanan yang akan disiapkan oleh tim pengabdian kepada masyarakat.
Kader juga diberikan materi terkait praktik komunikasi informasi edukasi (KIE).
Pemberian materi dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, pembagian modul dan diskusi kelompok.
Pelatihan kesehatan ini memiliki beberapa manfaat, baik bagi institusi Poltekkes Kemenkes Kupang, bagi pemerintah/puskesmas setempat maupun bagi tim pengabdian kepada masyarakat sendiri.
Bagi Poltekkes Kemenkesi, pelatihan ini bisa menjadi bahan referensi atau rujukan dalam pengembangan pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan stunting dan gizi kurang sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang penurunan stunting di Indonesia.
Bagi Pemerintah/Puskesmas, pelatihan ini sebagai dasar untuk rekomendasi kebijakan dalam program penurunan stunting dan gizi Kurang di Kabupaten Kupang.
Bagi tim pengabdian kepada masyarakat, pelatihan ini sebagai dasar untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk pendampingan remaja dalam pencegahan stunting secara dini.
Baca juga: Sinergi Kementan, Pemda dan P4S, Dukung Program Makan Bergizi Cegah Stunting di Kupang
Salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah ini,menurut Fransiskus adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pendampingan cara pemberian makan pada remaja, dengan beberapa kesimpulan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.