Pilkada Ende

Meski Nyaris Ricuh, Debat Pamungkas Pilkada Ende Berakhir dengan Joget Bersama

Melihat ketegangan yang sempat terjadi di sesi keempat, menurut Yulita Ame, belum adanya kedewasaan mentaati tata tertib debat.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
Momen paslon dan massa pendukung joget bersama usai debat ketiga Pilkada Ende, Selasa, 19 November 2024 di Aula Paroki Onekore 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Meski sempat terjadi ketegangan hingga nyaris ricuh di sesi keempat, debat ketiga atau debat pamungkas pasangan calon bupati dan wakil bupati Ende pada Pilkada 2024 yang berlangsung pada Selasa, 19 November 2024 di Aula Paroki Onekore, akhirnya berakhir dengan penuh kemeriahan dan penuh persaudaraan.

Usai pernyatan penutup dan acara debat diakhiri oleh moderator, keempat pasangan calon saling berjabat tangan dan foto bersama hingga joget bersama yang diikuti oleh empat pasangan calon dan juga masing-masing massa pendukung yang hadir di Aula Paroki Onekore.

Mereka seolah melupakan ketegangan yang terjadi saat debat berlangsung.

Panelis debat pamungkas Pilkada Ende, Yulita Eme, S.Sos, M.Si. Dosen SekolahTinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende saat ditemui usai debat mengatakan, antusias keempat pasangan calon pada debat pamungkas Pilkada Ende ini terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan dua debat sebelumnya.

"Kelihatannya hari ini mereka mengeluarkan amunisi yang mereka punya untuk bagaimana bisa memberikan kepercayaan kepada masyarakat Kabupaten Ende, untuk meyakinkan masyarakat Kabupaten Ende bahwa mereka adalah paslon terbaik yang siap memimpin Ende lima tahun kedepan," ujar Yulita Ame.

Melihat ketegangan yang sempat terjadi di sesi keempat, menurut Yulita Ame, belum adanya kedewasaan mentaati tata tertib debat.

Baca juga: Usai Debat Pilkada Ende 2024, Lori-Damran Nyekar ke Makam Almarhum Bupati Marsel Petu

"Kita belum cukup dewasa untuk bagaimana berdebat secara fair, masih ada kecenderungan untuk menyerang personal sehingga menjadi kericuhan tetapi saya bersyukur bahwa kita semua yang hadir, para paslon, penyelenggara, pengawas punya hati yang luar biasa untuk menerima ini sebagai pembelajaran kemudian kita bisa melaksanakan dan berjalan lancar," andas dia.

Lebih lanjut Yulita Ame mengatakan, kemeriahan yang penuh rasa persaudaraan itu menunjukkan bahwa semua paslon dan masa depan bisa saling memaafkan. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved