Realisasi KUR 2024 Capai 96,7 Persen di Bulan Oktober, Simak Cara Jitu yang Diterapkan Bank Mandiri

POS-KUPANG.COM - Realisasi KUR 2024 di Bank Mandiri mencapai 96,7 persen di bulan Oktober.

Dari Target Rp 37,5 Triliun, hingga bulan Oktober 2024 sudah terealisasi Rp Rp 36,27 Triliun.

Pencapaian tersebut tak lepas dari Cara Jitu Penyaluran KUR yang diterapkan Bank Mandiri. .

Nah, Cara Jitu Penyaluran KUR Bank Mandiri 2024 itu diungkapkan Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman.

Teuku Ali Usma mengatakan, sebagai upaya mencapai target, Bank Mandiri menggunakan beberapa strategi yakni:

Baca juga: Gercep! Penyaluran KUR Bank Mandiri 2024 Hampir 100 Persen pada Oktober 2024

Pertama, memperkuat fokus pada sektor produksi unggulan di berbagai wilayah yang didukung oleh sinergi bisnis dan kolaborasi strategis dengan nasabah wholesale.

Kedua, menghadirkan Livin' Merchant sebagai bagian dari upaya digitalisasi transaksi keuangan. 

Menurutnya, aplikasi tersebut menghadirkan beragam kemudahan bagi pelaku usaha mulai dari fleksibilitas dalam penerimaan pembayaran, bebas biaya langganan, serta memfasilitasi transaksi melalui QRIS yang dapat discan oleh pembeli dengan rekening bank manapun maupun e-wallet.

Ketiga, memperluas akses pembiayaan melalui program referral dan edukasi layanan serta transaksi keuangan melalui Mandiri Agen yang beroperasi di ekosistem bisnis UMKM.

Sasaran Penyaluran KUR Bank Mandiri 2024

Teuku Ali Usman mengatakan, Penyaluran KUR Bank Mandiri 2024 masih didominasi oleh sektor produksi sebesar 60,08 persen atau sebesar Rp 21,78 triliun. Sementara, sektor non produksi sebesar 39,92 % yaitu sebesar Rp 14,48 triliun. 

Baca juga: Cara Dapatkan Pinjaman KUR 2024 Bank Mandiri Bunga 3 Persen Per Tahun, Pelajari Jenis dan Syaratnya

Menurut Teuku Ali Usman, meski penyalurannya semakin terakselerasi, realisasi KUR 2024 di Bank Mandiri memiliki kualitas aset yang terjaga optimal dengan menerapkan analisis kredit yang ketat, serta melakukan monitoring performa nasabah secara real-time guna mengidentifikasi potensi risiko lebih awal.

“Kami meyakini, pelaku UMKM sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia yang memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang,” ujar Teuku Ali Usman, Jumat (8/11). (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS