Timor Leste

Finder Energy Berpacu Menuju Pengembangan Ladang Minyak Timor Leste

Finder Energy mengevaluasi skenario pengembangan alternatif untuk ladang minyak Kuda Tasi dan Jahal

Editor: Agustinus Sape
UPSTREAM ONLINE
Proyek minyak lepas pantai akan segera terjadi di Timor-Leste seiring kedatangan operator baru, Finder Energy. 

Uji aliran tinggi pada sumur Kuda Tasi-2 telah menunjukkan kinerja reservoir yang unggul karena parameter reservoir Formasi Laminaria yang sangat baik seperti porositas dan permeabilitas.

Akuifer yang terhubung secara regional juga memberikan dukungan tekanan tinggi yang diperkirakan akan menyebabkan faktor pemulihan yang tinggi.

FDR memperkirakan tingkat produksi awal berada di kisaran 25.000-40.000 barel minyak per hari tergantung pada jumlah sumur, kinerja reservoir, dan kendala fasilitas FPSO.

Tingkat produksi yang sangat baik telah terbukti di ladang minyak Laminaria/Corallina, Kitan, dan Kerbau di dekatnya yang berproduksi dari formasi reservoir yang sama.

Pemrosesan ulang seismik

Perusahaan memanfaatkan sepenuhnya pengalaman internalnya dalam memproses ulang data seismik untuk melakukan survei seismik Ikan 3D yang dilakukan pada tahun 2005 di seluruh PSC 19-11.

Pekerjaan ini, yang telah selesai 20 persen pada akhir bulan Oktober, menggunakan teknologi pemrosesan ulang PSDM kelas atas untuk menyempurnakan pencitraan bawah permukaan.

Pengolahan ulang bertujuan untuk menyempurnakan pemetaan waduk dan sesar Kuda Tasi dan Jahal guna mengoptimalkan penempatan sumur pengembangan guna memaksimalkan produksi dan pemulihan.

Hal ini juga akan mengevaluasi potensi penilaian updip dari penemuan Krill dan Squilla dan mengurangi risiko prospek eksplorasi, termasuk peluang tie-back di sekitar Kuda Tasi dan Jahal.

Proyek ini diharapkan selesai pada bulan April 2025, dengan interpretasi dan pembaruan pemodelan dinamis menyusul.

Langkah selanjutnya

FDR saat ini berada dalam fase Pemilihan Konsep, yang sangat penting untuk menyempurnakan konsep pengembangan, biaya dan keekonomian yang mengarah ke studi rekayasa dan desain front-end (FEED), dan pada akhirnya rencana pengembangan lapangan proyek dan keputusan investasi akhir.

Hal ini juga akan menjadi masukan dalam proses mendapatkan mitra pengembangan karena perusahaan telah melihat minat awal dalam bentuk modal, kapal FPSO atau solusi pengembangan lainnya yang dapat memberikan manfaat besar bagi proyek tersebut. (stockhead.com.au)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 


 
 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved