Pilkada Kota Kupang

Tiga Calon Wakil Wali Kota Kupang Ungkap Alasan Ikut Pilkada

Dia menyebut mantan Gubernur NTT itu meninggalkan banyak hal, tapi semangat dan perjuangannya terus ada di dunia.

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Diskusi publik yang diselenggarakan Fisip Undana dengan narasumber Calon Wakil Wali Kota Kupang. Diskusi bertajuk Wakil Kepala Daerah 'Ban Serep?'. 

"Sejak 2018 sudah punya keinginan untuk menjadi Calon Wali Kota Kupang. Maka kemarin bertarung juga asal-asalan, dan pasti Tuhan menyatakan kalau anda mempersiapkan diri menjadi Calon maka sebaiknya legislatif diberikan saja kepada orang lain," ujarnya dalam diskusi itu. 

Lulusan Unwira Kupang itu menyebut, dirinya juga punya latar belakang aktivis. Dia meniti karier politiknya dimulai dari guru, hingga pendampingan kelompok perempuan. Ketika terpilih menjadi anggota DPRD Kota Kupang tahun 2014, dia tidak pernah pindah komisi selama dua periode. 

"Saya ada komisi IV yaitu urusannya dengan kesejahteraan rakyat. Itu mitra pendidikan, pemberdayaan perempuan, ketenagakerjaan," katanya. 

Selama 10 tahun itu, dia bilang dirinya menjadi satu-satunya perempuan yang memberikan warna dalam dinamika di gedung dewan Kota Kupang. Dia mengatakan, tugas sebagai DPRD tidak banyak yang bisa dilakukan, terutama memberi efek lebih besar ke masyarakat. 

"Tugas kami hanya menyampaikan aspirasi. Ketika kepala daerah dan wakil kepala daerah punya komitmen yang kuat apa yang disampaikan DPRD tentu hal yang sifatnya pro rakyat tentu akan diperhatikan," kata dia.

Sebaliknya, jika seorang pemimpin tidak ada komitmen maka pasti ada ketidakadilan kebijakan kepada masyarakat.

Dia mengatakan, dirinya berpasangan dengan George Hadjoh dalam Pilwalkot kali ini. 
Keduanya mengusung visi Bersih, Inovatif, dan Sejahtera. 

"Saya punya cita-cita besar untuk menjadi calon kepala daerah ataupun wakil kepala daerah perhelatan Pilkada serentak 2024," kata dia. 

Sementara itu, Alo Sukardan yang adalah merupakan Calon Wakil Wali Kota menjelaskan latar belakang dirinya. Ia merupakan mantan Dekan Fakultas Hukum Undana. 

"Jadi Wakil Wali Kota ini prinsipnya mengikuti air mengalir. Biarkan saja dia mengalir, kita berbuat saja apa yang bisa kita buat, lebih-lebih kebaikan," ujarnya. 

Alo mengatakan, kebaikan yang diperbuat itu hendaknya tidak dibarengi dengan niat lainnya atau mengharapkan sesuatu sebagai balasan. Apa yang dia jalankan saat ini merupakan investasi dari segala sesuatu yang sudah dilakukan sebelumnya. 

"Saya melihat pertimbangan. Pertama saya melihat rekam jejak, maju di dunia politik di Kota Kupang harus berdampingan dengan orang yang berpengalaman. Saya mengikuti rekam jejak Pak Jonas, termasuk juga adalah poin penting saat beliau menjadi Wali Kota 2012-2017," ujarnya. 

Dia kemudian memutuskan bergabung dengan Jonas Salean karena semua program yang digagas berorientasi pada masyarakat. Dalam prinsip yang dia anut, menjadi pemimpin harus menjadi bagian dari orang yang dipimpin. 

"Jangan sampai pemimpin bermimpi lain, yang dipimpin lain," katanya. 

Alo menyebut dirinya memeriksa secara serius rekam jejak dari Jonas Salean. Keduanya, lalu merumuskan visi misi dalam 16 program prioritas. Perhatian terhadap pendidikan, kesehatan dan pembangunan manusia adalah hal utama. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved