Berita Kota Kupang
Jelang HUT PGRI dan HGN Ratusan Guru di Kota Kupang NTT Periksa Kesehatan Gratis
Semi Ndolu menyampaikan pemeriksaan kesehatan ini merupakan pembukaan rangkaian menuju hari puncak peringatan HUT PGRI dan HGN.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Menjelang Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia atau HUT ke 79 PGRI dan HUT ke 30 Hari Guru Nasional (HGN) pada 25 November 2024, pengurus organisasi PGRI Kota Kupang mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 7.039 guru dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SLB yang ada di Kota Kupang.
Ketua Panitia Kegiatan, Semi Ndolu menyampaikan pemeriksaan kesehatan ini merupakan pembukaan rangkaian menuju hari puncak peringatan HUT PGRI dan HGN.
“Kami melakukan berbagai rangkaian kegiatan, dimulai dengan pelayanan kesehatan gratis bagi semua guru di Kota Kupang. Total guru di Kota Kupang sesuai data sebanyak 7.039 orang yang akan menjadi sasaran pelayanan pemeriksaan kesehatan ini,” ujarnya Rabu, 6 November 2024 di SMK Negeri 4 Kupang.
Karena sasaran pemeriksaan kesehatan gratis mencapai ribuan orang, panitia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dinas Kesehatan Kota Kupang, dan Puskesmas Oesapa.
“Pemeriksaan kesehatan ini akan berlangsung mulai dari tanggal 6 - 18 November 2024,” kata Semi.
Semi yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Kupang menuturkan berbagai kegiatan dan lomba, yang akan dilaksanakan untuk memeriahkan dua hari besar tersebut.
Kegiatan tersebut antara lain lomba guru inspiratif, lomba membuat konten pembelajaran, lomba solo vokal, dan lomba tenis meja. Selain itu ada aksi kemanusiaan 1 guru 1 buku.
Guru-guru diajak menyumbangkan buku yang akan didonasikan untuk sekolah-sekolah yang membutuhkan.
Baca juga: Hadiri HUT PGRI dan Hari Guru ke-78, Bupati TTU Janji Perhatikan Hak dan Kesejahteraan Guru
“Kami juga merancang open donasi bagi korban bencana erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. Momentum ini dilaksanakan di puncak HUT PGRI dan HGN, kita akan langsung lakukan open donasi di tempat kegiatan,” jelasnya.
Pada tanggal 9 November 2024 mendatang, akan dilaksanakan kegiatan jalan santai dengan rute Kantor Wali Kota Kupang menuju Kantor Gubernur NTT.
Tanggal 11 November 2024 akan dilaksanakan kegiatan tabur bungan di Taman Makam Pahlawan (TMP). Sedangkan di tanggal 15 November 2024 akan dilaksanakan donor darah, tanggal 18 November Ngopi Bareng Kajati bersama Kejaksaan, Polda NTT dan Aparat Penegak Hukum (APH), kemudian di tanggal 25 November 2024 hari puncak kegiatan.
“Tanggal 18 November 2024 kami adakan seminar dengan tajuk “Ngopi Bareng Kajati, Kapolda, dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang akan dilaksanakan di Gereja Anugerah. Puncak acara juga rencananya akan di launching program ‘Jaga Guru’ inisiatif dari Kajati NTT. Beliau akan launching didampingi oleh Kapolda NTT dan APH,” tutur Semi.
Sementata itu Ketua PGRI Kota Kupang, Apolonia Dethan mengatakan PGRI diusia yang sama dengan berdirinya Republik Indonesia, tetap mempertahankan eksistensinya.
Sebagai organisasi yang mewadahi guru, Apolonia berharap PGRI semakin dikenal dan guru yang belum bergabung bisa mendaftar menjadi anggota PGRI.
“PGRI hadir sebagai rumah besar para guru. Kita berupaya memberikan yang terbaik bagi para guru. Hari ini kita laksanakan pemeriksaan kesehatan agar para guru bisa mengetahui status kesehatannya. Kami juga memberikan apresiasi kepada panitia pelaksana yang telah meluangkaan waktu, tenaga, da berkontribusi bagi pelaksanaan kegiatan ini,” ucapnya.
Korwas Dikmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ulfianty Toelle menambahkan PGRI merupakan organisasi berbadan hukum.
Baca juga: HUT PGRI Manggarai Bupati Hery Nabit Singgung Kualitas Guru
Menurut Toelle, Organisasi PGRI telah berbadan hukum, terdaftar, dan diakui oleh Kemendikbud. Hal ini bukan hanya berlaku bagi kerja-kerja guru tetapi juga termasuk sertifikasi guru. Keberadaan PGRI harus masif disosialisasikan di kalangan guru.
Selain itu saat ini pemerintah juga konsen terhadap kasus kriminalisasi guru atau guru ketika berhadapan dengan hukum dalam menjalankan profesinya.
"PGRI memiliki peran di dalamnya dan isnan pendidikan khususnya guru juga harus terlibat,” ujar Ulfianty.
Ketua Tim Kerja Penyakit Tidak Menular Streaming Usia Produktif Dinkes Kota Kupang, Eliazar Bale Lay menjabarkan jenis pemeriksaan kesehatan yang dilakukan.
“Kami melakukan pemeriksaan faktor resiko dari setiap orang. Jenis pemeriksaannya yakni berat badan, tinggi badan, lingkar perut, untuk mengetahui obesitas sentral ada detesi dini hipertensi," katanya.
Kemudian ada pengambilan darah sederhana untuk deteksi gula darah, asam urat, dan kolesterol.
Spesifiknya lagi, ada wawancara faktor resiko dari keturunan keluarga dan resiko pribadi.
"Puji Tuhan antusias guru-guru sangat baik kita lihat perkembangannya minggu-minggu ke depan, karena sasaran pemeriksaab kami 7.039 orang guru yang ada di Kota Kupang,” tutupnya. (cr19).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.