Pilkada Kota Kupang
Jonas-Alo Pertanyakan Asal 1308 Pohon yang di Tanam di Kota Kupang
Pilkada Kota Kupang, Jonas Salean dan Aloysius Sukardan atau Paket Sahabat mempertanyakan asal 1308 pohon yang ditanam di Kota Kupang
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Pilkada Kota Kupang, Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut 2, Jonas Salean dan Aloysius Sukardan atau Paket Sahabat mempertanyakan asal 1308 pohon yang ditanam di Kota Kupang. Menurut Paslon ini pertanyaan ini sangat penting berkaitan dengan konsep Kupang Green City.
Pernyataan ini dilontarkan kepada Paslon Jefri-Adinda saat debat putaran kedua Sabtu, 2 November 2024 di Kristal Hotel Kupang.
Walikota Kupang periode 2017-2022 Jefri Riwu Kore yang menginisiasi penanaman batang pohon di seluruh wilayah Kota Kupang, ternyata tidak mengetahui dari mana asal ribuan batang pohon itu. Jefri mengatakan batang pohon itu menjadi urusan kontraktor.
“Berkaitan dengan Kupang Green and Clean, latar belakang apa menanam batang pohon sepe, batang pohon dari mana, dari Jawa Timur atau dari Naioni,” tanya Jonas Salean pada sesi debat.
Pertanyaan ini menurut Jonas Salean sangat penting. Pasalnya, pada tahun 2020 Pemkot Kupang meluncurkan program penanaman batang pohon yang mencapai kurang lebih 1.308 pohon di 28 titik di Kota Kupang. Adapun jenis pohon yang ditanam antara lain pule, angsana, sepe, beringin, ketapang kencana, hingga trambesi.
Pagu Anggaran Program Kupang Hijau pada Dinas LHK Kota Kupang Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp3.081.500.420 dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp2.955.533.900.
Baca juga: Debat Kedua Pilkada Kota Kupang, Ketua KPU Harapkan Tidak Ada Debat Kusir
Namun, keberadaan batang pohon yang ditanam tersebut banyak yang mati. Jonas menilai program itu tanpa perencanaan yang matang. Pasalnya ada sejumlah batang pohon yang telah ditanam; namun tergilas proyek pembangunan jalan dan trotoar, seperti yang terjadi di proyek Pembangunan jembatan Liliba.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Jefri Riwu Kore berujar seorang pemimpin harus memahami pentingnya untuk menghijaukan satu kota.
“Kalau kita mau yang kering-kering saja ya tak usah tanam pohon,” kata Jefri.
Menurut Jefri yang penting adalah bagaimana memastikan bahwa kota ini harus hijau dan harus menanam pohon-pohon tersebut.
“Kita pastikan pohon-pohon itu sesuai dengan perjanjian kita. Kita membeli pohon dari kontraktor, asalnya dari mana, kita tidak mengerti, yang penting bahwa pohon itu ada dan tumbuh. Dan saya percaya bahwa pohon itu sangat penting buat kita untuk mengurangi panas bumi,” tegas Jefri.
“Tapi pohonya banyak yang mati,” tanya Jonas.
Terhadap pertanyaan paket Nomor Urut 2 Jonas-Alo terkait asal muasal batang-batang pohon tersebut tidak bisa dijawab oleh Pasangan Jefri-Adinda.
Terkait asal muasal batang-batang pohon, menurut Jonas Salean batang-batang pohon itu bukan berasal dari Jawa Timur, namun dibeli dari Masyarakat di Kelurahan Naioni. Adapun harga setiap batang pohon adalah Rp100 ribu per batang.
Baca juga: Komunitas Dalek Esa Dukung Penuh Pasangan Jeriko-Adinda di Pilkada Kota Kupang 2024
“Ada pengakuan masyarakat di Naioni ketika kami melakukan kampanye di sana bahwa batang pohon itu dibeli dari mereka, dengan harga 100 ribu per batang. Ini pengakuan warga, kalau ada yang bilang bahwa mereka beli dari Jawa Timur seharga Rp2. 500. 000 per batang itu pembohongan publik,” imbuh Jonas. (cr19).
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.