Berita Kota Kupang

Jefri Riwu Kore Janjikan Air Bersih Pasti Akan Mengalir Jika Terpilih Jadi Wali Kota Kupang

Dikatakan Jefri, air bersih adalah salah satu dari beberapa program yang akan dilanjutkannya dalam masa pemerintahan jika terpilih. 

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Calon Wali Kota Kupang nomor urut 4, Jefri Riwu Kore dan host Manager Online Pos Kupang, Alfons Nedabang dalam Podcast Pos Kupang, Kamis, 24/10/2024. 

Bagaimana grab bantuan, bagaimana mengelola anggaran yang terbatas itu untuk kemajuan Kota Kupang, seperti menata lobang-lobang yang ada di jalan Frans Seda, itu kan bukan dari anggaran kita, bukan dari pusat juga tapi dari kreativitas kita untuk menutup lobang-lobang sepanjang koridor itu dengan tanah, itu juga kreativitas kita, tanpa itu nggak kelihatan kota ini bagus. 

Saya butuh penegasan, program-program unggulan yang mau dilaksanakan jika terpilih nanti, apakah akan ada pengadaan ruang terbuka hijau lagi, air bersih seperti apa, bedah rumahnya seperti apa? 

Jadi begini. Program-program yang sudah kita kerjakan kemarin itu kita akan terus adakan. Contoh yang saya bilang tadi, penataan ruang terbuka hijau, ada beberapa yang memang waktu itu karena Covid, belum sempat dikerjakan.

Contoh misalnya Bundaran kantor Gubernur. Itu kalau kita orang Kupang lewat terus lihat puruk begitu orang Kupang bilang.

Sebagai pemimpin atau sebagai pejabat apa mereka tidak pernah lewat situ? Harus lewat situ tapi bagaimana kita menata supaya kota itu jadi bagus. Buka.Lewat kemudian diam saja. Idenya apa untuk menata ini? Desain kami sudah ada untuk bundaran ini, kemudian bundaran yang di Kirab Remaja, itu desainnya adalah hutan lontar. Kita akan rubah itu dan dipasang pohon lontar sepanjang jalan itu semua menjadi hutan lontar di kota ini. 


Kalau bundaran kantor Gubernur bisa dibocorkan sedikit desainnya? 


Desainnya itu kalau tidak ada Covid-19 mungkin sudah ada. Pertama, desain yang sudah disetujui, tidak pada posisi tengah sekarang, digeser sedikit dan itu pada saat desain pertama itu desain rumah adat dari TTU, ada rumah adat kita bikin di situ, ditengah itu besar, nah waktu FGD itu banyak dikritisi oleh pengamat dan beberapa teman politisi bahwa kalau itu dibuat nanti ada kendaraan dari sana kita tidak lihat dan bisa kecelakaan.

Jadi pada desain yang terakhir itu kita hanya bikin satu tower tinggi kemudian di sana ada kuda Sumba, itu desainnya.

Itu sebenarnya sudah ada dengan desainnya yang menggambarkan kota ini kota maju. Jadi tidak saja seperti ini.

Saya pikir seorang pemimpin itu harus bagaimana berpikir supaya kota ini tertata secara baik, menjadi kebanggaan kita.

Di samping  itu sudah barang tentu kita serius perhatikan saudara-saudara kita yang tidak beruntung di Kota Kupang, penataan UMKM dan semuanya itu kita perhatikan.

Keseimbangan penataan itu harus ada. Jadi itu program-program yang kita lakukan. 


Bagaimana soal air bersihnya? 


Untuk air bersih ini kita ada perjanjian dengan pemerintahan Pak Jokowi waktu itu. Mudah-mudahan perjanjian ini kita bawa lagi dengan pemerintahan yang baru supaya bisa dieksekusi. Yang pertama, air bersih ini kan saya minta kepada pak Jokowi untuk membantu kami di Kota Kupang.

Saya katakan pada saat pertemuan Apeksi, pada makan bersama dengan pak Jokowi saya bilang, Kota Kupang itu air bersihnya tidak mengalir satu kali dua puluh empat jam.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved