Berita Flores Timur

Lumpur Gunung Lewotobi Genangi Rumah Melalui Atap Bocor di Wulanggitang dan Ile Bura

berupa foto dan video memperlihatkan warga sedang berjibaku membersihkan rumah menggunakan sapu lidi dan alat pel.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Warga membersihkan genangan lumpur yang tiris melalui celah seng bocor, Rabu 16 Oktober 2024. Atap rumah warga rusak berat akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Hujan deras mengguyur pemukiman warga di Lereng Gunung Lewotobi Laki-laki membuat lumpur beraroma belerang mengenangi seisi rumah melalui celah-celah atap yang bocor, Rabu, 16 Oktober 2024 malam.

Peristiwa ini menambah penderitaan warga sejumlah desa di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT, yang atap rumahnya masih rusak berat akibat erupsi.

Atap rumah warga dipenuhi belerang tebal selama beberapa bulan. Endapan belerang itu tiris bersamaan dengan air hujan melalui atap bocor.

Seorang ibu rumah tangga di Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Rosalia Onan, mengatakan rembesan air bercampur lumpur membuat kerusakan atap semakin parah.

Perempuan 38 tahun ini mengaku lumpur menggenangi seisi ruangan, termasuk ruang makan hingga kamar tidur. Dia dan enam anggota keluarga sangat menderita dengan keadaan itu.

Baca juga: Pelajar Tewas Tenggelam Saat Rayakan Kemenangan Lomba di Flores Timur NTT

"Mau bagaimana. Pasrah saja, mau ganti atap tapi uang belum ada. Kami terpaksa bertahan dalam keadaan menderita," katanya kepada wartawan saat dihubungi.

Bahkan ada sejumlah dokumentasi berupa foto dan video memperlihatkan warga sedang berjibaku membersihkan rumah menggunakan sapu lidi dan alat pel.

Salah satu gambar sangat menyayat hati lantaran lumpur belerang melumuri seringan berisikan nasi.

Warga lainnya, Elsa Puka, mengatakan mereka tak nyaman tidur setiap kali turun hujan. Seisi rumah akan penuh dengan lumpur memaksa penghuni rumah tak tidur semalaman.

"Susah sekali. Semua ruangan penuh dengan lumpur. Hujan agak lebat dalam durasi tidak sampai 20 menit," ungkapnya.

Data Kerusakan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur telah mendata sebanyak 2.366 rumah rusak di tujuh desa di Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang.

Kerusakan bagian atap  pada 2.366 rumah dapat dirincikan, Desa Klantanlo (237), Desa Nawokote (334), Desa Hokeng Jaya (311), Desa Boru (687), Desa Pululera (337), Desa Boru Kedang (296) dan Desa Dulipali (164).

"Seng karat atau pecah bahkan sampai berlubang. Bangunan rumah warga total keseluruhan sebanyak 2.366 bangunan," kata Kalak BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved