Liputan Khusus
Lipsus - PDIP Batal Masuk Kabinet, Megawati Kirim Pesan untuk Prabowo
Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah nantinya ada kader PDIP yang bergabung dalam kabinet.
Ia mengatakan, dalam pertemuan itu akan banyak hal yang dibahas, terutama masalah bangsa dan negara. Terlebih, ke depan, tantangan yang dihadapi Indonesia tidak ringan, sehingga diperlukan kesadaran bersama dan kesatuan juang dari seluruh komponen bangsa.
Hasto yakin bahwa dengan komunikasi tersebut, Indonesia bisa mengatasi berbagai tantangan geopolitik dan persoalan pangan yang menjadi tantangan bidang perekonomian.
"Semua memerlukan pandangan yang cerdik dan dialog antar pemimpin seperti Bu Mega dan Pak Prabowo. Tentu, PDIP komitmen perjuangannya pada bangsa dan negara tanpa akhir sehingga komitmen itu dibawa jauh lebih penting daripada sekadar urusan yang berkaitan dengan politik praktis ataupun gambaran kabinet ke depan," ujar dia.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan tidak menutup kemungkinan menu nasi goreng akan kembali dihidangkan saat Megawati bertemu dengan Prabowo.
“(Menu makanan) masih dipikirkan, tapi waktu itu, Ibu Mega yang memasak dan Pak Prabowo sangat menyukai. Jadi mungkin juga menu nasi goreng akan ada lagi,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10).
Puan juga mengatakan bahwa pertemuan Megawati dan Prabowo hanya tinggal menunggu momentum yang tepat, sebab baik Megawati maupun Prabowo sama-sama ingin bertemu.
“Yang terbaru semuanya beliau berdua sama sama berkeinginan untuk bertemu secepatnya menunggu waktu yang tepat, di saat yang tepat,“ ucapnya.
Jauh dari Ego Sektoral
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyampaikan bahwa para pelaku usaha berharap Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dapat menyusun kabinet profesional yang jauh dari ego sektoral.
“Pelaku usaha berharap agar Kabinet Prabowo-Gibran lebih mengedepankan figur yang profesional, pengalaman leadership, semangat kolaboratif, mumpuni pada bidang yang dipimpinnya, dan jauh dari sifat ego sektoral,” ujar Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonom Daerah Kadin Indonesia Sarman Simanjorang, di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa presiden dan wakil presiden terpilih tersebut harus selektif dalam memilih anggota kabinet, terutama kementerian yang menangani sektor perekonomian.
Hal tersebut dikarenakan perekonomian global dan nasional sedang melemah, sehingga diperlukan tim kabinet yang berpengalaman yang mampu bekerja sama menciptakan strategi dan terobosan baru untuk menghadapi dinamika perekonomian yang penuh ketidakpastian.
“Sekalipun (figur yang dipilih) merupakan perwakilan partai politik, harus tetap mengedepankan profesionalisme yang dimiliki, sehingga ketika menjabat seratus persen mengabdi untuk rakyat, bukan pada partai politik yang diusungnya,” kata Sarman.
Pihaknya pun berharap pengumuman resmi tokoh-tokoh yang terpilih menduduki kursi menteri nantinya bisa menimbulkan respons yang positif dari pasar keuangan, misalnya dengan menguatnya IHSG dan nilai tukar rupiah.
Dia mengatakan bahwa sejauh ini para pelaku usaha merespons positif masuknya sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dalam bursa calon menteri kabinet Prabowo-Gibran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.