Berita Internasional

Pabrik Pesawat Boeing PHK 17.000 Karyawan Termasuk Para Eksekutif dan Manajer

Ortberg mengatakan, cuti tersebut akan ditangguhkan karena adanya PHK karyawan Boeing beberapa bulan ke depan.

Editor: Dion DB Putra
Shutterstock
IIlustrasi pesawat Boeing 737 Max 8. 

POS-KUPANG.COM -  Pabrik pesawat Boeing bakal melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK secara besar-besaran.

Perusahan The Boeing Company bakal PHK sekitar 17.000 orang karyawan sampai level eksekutif dan para manajer.

Menurut CEO The Boeing Company, Kelly Ortberg, PHK terpaksa dilakuan demi menyesuaikan kondisi perusahaan dengan realitas keuangan yang ada usai pemogokan yang dilakukan 33.000 pekerja.  

"Kami mengatur ulang jumlah tenaga kerja kami agar sesuai dengan realitas keuangan dan serangkaian prioritas yang lebih terarah. Pengurangan ini akan mencakup para eksekutif, manajer, dan karyawan," kata dia, dilansir dari Reuters, Minggu (13/10/2024). 

Ortberg tak memungkiri bisnis Boeing dalam situasi  sulit. Perusahaan pesawat multinasional itu tengah menghadapi kerugian 33 miliar dollar Amerika Serikat atau setara Rp 515 triliun dalam lima tahun terakhir. 

Saham perusahaan Boeing juga turun 1,1 persen. Belum lagi, serangkaian kelalaian keselamatan yang parah hingga fatal dan meningkatnya pengawasan dari regulator dan penegak hukum akibat insiden tersebut. 

Saat ini, Boeing memiliki sekitar 170.000 karyawan di seluruh dunia. Mayoritas bekerja di fasilitas manufaktur di negara bagian Washington dan South Carolina.

Perusahaan sudah memberlakukan cuti sementara secara bergilir mulai September 2024. 

Ortberg mengatakan, cuti tersebut akan ditangguhkan karena adanya PHK beberapa bulan ke depan.

 Boeing telah kehilangan lebih dari 25 miliar dollar Amerika Serikat sejak awal 2019. Saat mengumumkan PHK, perusahaan tersebut juga memberikan laporan awal tentang hasil keuangan kuartal ketiganya yang telah menghabiskan 1,3 miliar dollar Amerika Serikat. 

Boeing juga merugi 9,97 dollar Amerika Serikat per saham pada kuartal tersebut. Dikutip dari AP News, analis industri telah memperkirakan Boeing akan merugi 1,61 dollar Amerika Serikat per saham pada kuartal ketiga, menurut survei FactSet. 

Salah satu penyebab kerugian adalah pemogokan kerja yang dilakukan oleh 33.000 juru mesin yang tergabung dalam serikat pekerja sejak 14 September 2024. 

Pemogokan kerja berdampak langsung terhadap pemborosan keuangan Boeing karena perusahaan itu memperoleh setengah atau lebih dari harga pesawat saat mengirimkannya ke pelanggan maskapai. 

Dengan adanya aksi pemogokan ini, The Boeing Company menghentikan produksi 737 Max, pesawat terlaris Boeing, serta 777 dan 767 Lembaga pemeringkat S&P memperkirakan pemogokan tersebut merugikan Boeing 1 miliar dollar Amerika Serikat per bulan dan perusahaan tersebut berisiko kehilangan peringkat kredit investasi yang sangat berharga. 

Perundingan selama dua hari yang dilakukan pada minggu ini gagal menghasilkan kesepakatan. Boeing kemudian mengajukan tuntutan praktik perburuhan yang tidak adil terhadap Asosiasi Internasional Juru Mesin dan Pekerja Dirgantara. 

 Manajer ekuitas di Great Hill Capital The Boeing Company, Thomas Hayes mengatakan, PHK dapat memberikan tekanan pada karyawan untuk mengakhiri pemogokan. 

"Pekerja yang mogok kerja dan tidak memiliki gaji untuk sementara waktu tidak ingin menjadi pekerja yang menganggur dan tidak memiliki gaji secara permanen," kata Hayes, dikutip dari Reuters. 

"Saya memperkirakan pemogokan akan selesai dalam waktu seminggu karena para pekerja ini tidak ingin menjadi bagian dari gelombang pemutusan hubungan kerja berikutnya yang melibatkan 17.000 orang," ujarnya. 

Keselamatan pesawat 

Boeing Selain pemogokan kerja, perusahaan Boeing semakin disorot usai kelalaian keselamatan yang terjadi berulang-ulang. 

Badan Penerbangan Federal meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan tersebut setelah sebuah panel meledak dari Max selama penerbangan Alaska Airlines pada bulan Januari 2024. 

Dikutip dari CNN, pintu pesawat 737 Max yang diterbangkan Alaska Airlines yang terlepas beberapa menit setelah penerbangan tanggal 5 Januari 2024 sehingga meninggalkan lubang menganga di sisi pesawat. 

Meskipun pesawat itu berhasil mendarat tanpa ada cedera serius pada penumpang dan awak, hal itu memicu serangkaian investigasi federal baru terhadap keselamatan dan kualitas pesawat Boeing

Temuan awal investigasi oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional menemukan  pesawat tersebut telah meninggalkan pabrik Boeing dua bulan sebelumnya tanpa empat baut yang diperlukan untuk menahan penutup pintu agar tetap pada tempatnya. 

Boeing setuju untuk mengaku bersalah dan membayar denda atas konspirasi untuk melakukan penipuan yang berkaitan dengan Max, tetapi keluarga dari 346 orang yang meninggal dalam dua kecelakaan tersebut menginginkan hukuman yang lebih berat. 

 Bisnis antariksa dan pertahanan Boeing juga merugi. Penerbangan pertama pesawat antariksa Starliner yang ditumpangi awaknya membuat dua astronot yang dibawanya terdampar di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama berbulan-bulan. 

NASA memutuskan bahwa pesawat ruang angkasa Boeing tidak cukup aman untuk membawa pulang dua astronaut dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Pabrik Pesawat Boeing PHK 17.000 Karyawan akibat Terus Merugi

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved