Berita NTT
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Prioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Sebagai pemimpin, Andriko berkomitmen untuk terus mengadvokasi pentingnya perlindungan kesehatan mental di lingkungan kerja.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Oby Lewanmeru
Menteri Kesehatan diwakili oleh Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes RI, dr. dr. Imran Pambudi, M.P.H.M. mengungkapkan peringatan HKJS merupakan salah satu cara untuk mengkampanyekan dan mengenalkan secara luas lingkungan kerja yang baik, pemberi kerja yang peduli, dan pekerja yang memahami pentingnya kesehatan jiwa.
“Rangkaian peringatan HKJS tahun 2024 dilakukan di tingkat pusat dan daerah antara lain webinar series, temu media dan blogger, podcast kesehatan, pemberian penghargaan inovasi kesehatan jiwa, skrining kesehatan jiwa dan konseling, dan kegiatan hari puncak. Salah satu rangkaian peringatan HKJS tahun 2024 ini telah kami mulai sejak tanggal 29 Juli 2024 sampai hari ini melalui serangkaian seminar Ngopi (Ngobrol Pintar) tentang Kesehatan Jiwa,” tuturnya.
Dijelaskan Imran, hari ini ARSAWAKOI dan RSJ Naimata Kupang menyelenggarakan webinar kesehatan jiwa dalam rangka memperingati HKJS tahun 2024
“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Asosiasi Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat atas kontribusi yang luar biasa dalam meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa dan ketergantungan obat di Indonesia. Tantangan di bidang kesehatan jiwa semakin kompleks, dan kita semua perlu bekerja sama lebih erat untuk memastikan pelayanan yang komprehensif, inklusif, dan berkualitas,” ujarnya.
Menurut Imran, kesehatan jiwa dan penanganan ketergantungan obat tidak hanya terkait dengan aspek medis, tetapi juga sosial dan ekonomi.
“Masalah kesehatan jiwa tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif harus diperkuat di seluruh layanan kesehatan, termasuk di rumah sakit jiwa dan pusat rehabilitasi ketergantungan obat,” kata Imran.
Imran berharap ada kesepakatan bersama untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, guna menjawab berbagai tantangan kesehatan jiwa dan ketergantungan obat di masa depan.
“Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan memudahkan itikad baik kita dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan bersama-sama kembali tumbuh menjadi bangsa yang kuat menuju Indonesia Maju, Sehat Jiwa dan Raga,” imbuhnya.
Kegiatan ini ini diikuti oleh berbagai stakeholder dan mitra RSKD Jiwa Naimata Kupang, ahli kesehatan jiwa, perangkat pemerintah daerah dan provinsi NTT, manajemen perusahaan dan pengusaha di Kota Kupang, profesional pengelola SDM dan masyarakat yang peduli terhadap kesehatan mental.
Para tamu undangan mengenakan tenun beemotif daerah masing-masing, guna memperkenalkan kearifan lokal pada tamu undangan yang berasal dari luar daerah. (cr19)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS