Berita Sikka
Petani Holtikultura Terdampak Kekeringan, Kadis Pertanian Sikka NTT: Tim Sudah ke Lapangan
sudah melakukan pendataan terhadap para petani Holtikultura yang terdampak kekeringan sehingga bisa saja terjadi gagal panen.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto
POS-KUPANG.COM, MAUMERE- Dampak musim kemarau di Kabupaten Sikka, NTT menyebabkan tanaman Holtikultura terdampak seperti yang terjadi di Dusun Lirikelan, Desa Wuliwutik, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT.
Kepala Dinas Pertanian Sikka, Yohanes Emil Satriawan mengatakan,Berdasarkan laporan dari Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) tidak ada laporan terkait dampak kekeringan yang melanda para petani Holtikultura.
"Bulan Mei sampai dengan bulan September ini tidak ada kekeringan berdasarkan laporan POPT,"katanya Selasa 8 Oktober 2024.
Meski demikian, petugas pendamping lapangan sudah turun ke desa-desa untuk memantau dan menindaklanjuti dampak akibat kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Sikka.
Baca juga: Ratusan Warga di Sekitar Bendungan Napun Gete Sikka NTT Krisis Air Bersih
Kata dia, saat ini para penyuluh sudah melakukan pendataan terhadap para petani Holtikultura yang terdampak kekeringan sehingga bisa saja terjadi gagal panen.
Namun kata dia, berdasarkan rekapan data luas serangan hama dan penyakit terhadap komoditi tomat pada bulan September 2024 terdapat 1,90 hektar tanaman tomat diserang hama Thrips dan 0,25 hektar tanaman tomat diserang hama kutuh putih namun Dinas Pertanian Sikka sudah melakukan pengendalian seluas 1,60 hektar tanaman tomat.
Ia menyebutkan, petani yang menanam tomat di Kabupaten Sikka tersebar di tujuh Kecamatan dari 21 Kecamatan dengan luas tanaman mencapai 10,55 hektar.
Tujuh kecamatan yang menanam tomat antara lain, Kecamatan Alok, Alok Timur, Alok Barat, Nita, Koting, Magepanda dan Kangae.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.