Tinju Dunia

Jadwal Tinju Dunia, Bakhram Murtazaliev Siap Pertahankan Gelar Hadapi Penantang Tim Tszyu

ada tawaran menarik kalau Bakhram ingin mempertahankan gelar perdananya dengan menerima tantangan dari Tim Tszyu

Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
KOLASE-BOXINGSCENE.COM
Bakhram Murtazaliev baru saja meraih gelar juara dunia pertamanya dan bersiap pertahankan gelar menghadapi tantangan dari Tim Tszyu 

POS-KUPANG.COM- Bakhram Murtazaliev baru saja meraih gelar juara dunia pertamanya pada awal tahun ini dan ingin membesarkan namanya di jagad tinju dunia.

Untuk itu, ada tawaran menarik kalau Bakhram ingin mempertahankan gelar perdananya dengan menerima tantangan dari Tim Tszyu, yang baru saja kehilangan gelar juara dunianya.

Rencana pertarungan keduanya inipun mendapat sambutan positif dari Promotor Bakhram Murtazaliev.

Sang promotor melukiskan gaya agresif dari dua petinju kelas menengah junior dijadikan alasan tim promosi Murtazaliev memperkirakan pertandingan 19 Oktober melawan Tszyu.

“Ini adalah pertarungan yang hebat,” kata Joe Rotonda, direktur operasi Main Events. 

“Jika Anda melihat penampilan terakhir Tszyu dan penampilan terakhir Bakhram, di mana ia memenangkan gelar, kedua orang ini bersedia berperang, dan mereka mungkin harus melakukannya dalam perang ini.” tambah Joe.

Murtazaliev (22-0, 16 KO) memenangkan gelar IBF yang kosong pada awal April dengan mengalahkan Jack Culcay.

Murtazaliev unggul dalam dua dari tiga kartu skor ketika ia mengalahkan Culcay pada ronde ke-11.

Dan sekarang dia ingin mempertahankan gelar tersebut untuk sementara waktu. 

Murtazaliev menginginkan pertarungan besar di kelas menengah junior, termasuk potensi pertarungan unifikasi dengan Terence Crawford

Untuk mencapainya, ia harus mengalahkan Tszyu (24-1, 17 KO), yang kehilangan gelar WBO dan gagal meraih sabuk WBC yang kosong pada akhir Maret.

“Tszyu adalah seorang petinju yang tangguh,” kata Rotonda.

Baca juga: Jadwal Tinju Dunia, Johan Gonzalez Digadang-gadang Menghadapi Petinju Kuba Yoenis Tellez

Murtazaliev, sementara itu, tumbuh besar selama Perang Chechnya dan setelahnya.

“Dia tidak mendapatkan pendidikan yang nyaman. Dia tidak kaya,” kata Duva. 

“Dia tidak pernah menyerahkan apa pun kepadanya sepanjang hidupnya. Dan dia bersedia bekerja keras untuk mendapatkan apa yang dia dapatkan. Dan saya yakin dia akan memenuhi momen tersebut.”

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved