Wisata NTT, Jelajah Pulau Sabu ,  Temukan  Surga Wisata Tersembunyi di NTT

POS KUPANG.COM -- Pulau Sabu , Kabupaten Sabu Raijua merupakan salah satu wilayah di Provinsi NTT yang menyimpan begutu banyak spot indah untuk dikunjungi wisawatan .

Dikutip dari Traveloka,  jika biasanya para wisatawan berkunjung ke Pulau Sumba maupun Taman Nasional Komodo saat liburan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, kamu harus mencoba untuk datang ke Pulau Sabu, salah satu pulau yang juga terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pulau Sabu atau yang sering juga disebut sebagai Pulau Sawu atau Savu ini mungkin masih kurang populer dibandingkan dengan destinasi wisata alam lain yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Namun, pulau ini memiliki keindahan panorama yang tidak kalah, lho!

Pulau terbesar di Kabupaten Sabu Raijua ini terletak di antara Pulau Sumba dan Pulau Rote. Sabu Raijua ini mirip dengan Rote dalam beberapa hal, salah satunya adalah sebagai penghasil gula lontar. 

Penduduk sekitar Sabu Raijua bertahan hidup dengan memanfaatkan pohon lontar yang ada di sini. Untuk bisa sampai ke pulau itu, akses yang paling cepat dan mudah adalah melalui Kupang. 

Baca juga: Wisata NTT,  Spot Wisata Unik Desa Koja Doi di Kabupaten Sikka , NTT

Walaupun saat ini belum dilewati oleh pesawat komersial, namun sudah ada penerbangan dengan pesawat Susi Air dari Bandara El Tari menuju Bandara Terdamu di Pulau Sabu.

Dahulu, Pulau Sabu ini sangat sepi disebabkan aksesnya yang sulit dicapai oleh para wisatawan. 

Betapa tidak, wisatawan harus menggunakan kapal feri dan menempuh waktu perjalanan selama 12 hingga 14 jam untuk sampai di Pelabuhan Seba. Belum lagi jika saat terjadi gelombang tinggi dan cuaca buruk, kapal feri dapat tertahan di darat sampai seminggu lamanya.

Beberapa spot di daerah ini memiliki desa adat, antara lain Desa Adat Namata, Desa Adat Pedarro, dan Desa adat Kudji Ratu. Desa-desa tersebut masih memelihara ritual adat pada hari-hari tertentu, misalnya saja saat permulaan musim panen dan upacara kematian dengan menggunakan batu besar sebagai tempat sesaji. 

Di sana juga masih terdapat jejak budaya era Megalitikum, seperti batu besar atau yang biasa disebut oleh masyarakat sekitar sebagai dolmen. Sebagian dolmen tersebut dikeramatkan dan bagi yang melanggar berpotensi sakit atau terkena musibah. Maka dari itu, pastikan kamu menaati norma yang berlaku saat berkunjung ke kawasan ini, ya!

Nah, ketika berkunjung ke Pulau Sabu, kamu tidak perlu khawatir akan mengalami kebingungan. Sebab, penduduk sekitar daerah ini begitu ramah. 

Keramahan masyarakat sekitar Sabu Raijua ini relatif melebihi suku-suku yang ada di daerah Nusa Tenggara Timur lainnya. Salah satu bentuk keramahan maupun keakraban dari masyarakat setempat, yaitu berupa salam khas Sabu, berupa cium hidung atau yang biasa disebut dengan henge-dho.

Baca juga: Wisata NTT,  Daftrar Kapal Phinisi dan Estimasi Harga Sewa , Kapasitas 10 Hingga 40 Orang

Salah satu destinasi wisata di Pulau Sabu adalah Kelabba Maja yang dijuluki sebagai “Grand Canyon”-nya Nusa Tenggara Timur. Kelabba Maja meraih juara satu dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 sebagai surga tersembunyi terpopuler. 

Kelabba Maja memiliki tiga dolmen yang berjajar. Dolmen tersebut melambangkan ayah, ibu, dan anak. Saat bulan purnama di bulan Juli, masyarakat Desa Wadu Medi melakukan ritual sebagai persembahan akan keselamatan dan kesuburan untuk para Dewa Maja.

Periode terbaik untuk datang ke Pulau Sabu adalah di bulan Maret hingga November. Pada masa tersebut, pulau itu identik dengan musim kemarau panjang serta curah hujan yang rendah.