Berita Nasional
Rumah Dinas DPR Beraroma Tikus, Banyak Bocor tapi Masih Layak Huni
Suasana sepi tergambar di Komplek Rumah Dinas DPR RI Kalibata, di Jalan Deper Raya, Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Suasana sepi tergambar di Komplek Rumah Dinas DPR RI Kalibata, di Jalan Deper Raya, Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.
Kondisi sepi itu terlihat setelah adanya putusan bahwa anggota DPR RI periode 2024-2029 tak boleh lagi menempati rumah jabatan anggota (RJA) itu.
Keputusan itu tertuang dalam surat Nomor B/733/RT.01/09/2024 yang diterbitkan oleh Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI tertanggal 25 September 2024. Sebagai gantinya, para wakil rakyat yang terhormat itu akan mendapatkan uang berupa tunjangan untuk perumahan.
Dari pantauan Senin (7/10) kemarin, pada bagian depan komplek ada tiga pos pengamanan yang terletak di akses keluar dan masuk perumahan. Pos pengamanan itu ditutupi kanopi yang cukup besar. Sementara di samping kiri pos pengamanan ada pos pemadam kebakaran yang tak terlalu besar.
Beberapa meter dari pintu masuk komplek terdapat sebuah masjid yang cukup besar dengan tembok berwarna hijau. Posisinya terletak di pertigaan jalan bernama Al-Amin di perumahan seluas 23 hektare ini.
Akses jalan di komplek tersebut nampak rapih dan mulus dengan terbangun rumah-rumah bergaya cluster bertingkat yang memiliki luas tanah sebesar 188 meter dan luas bangunan 100 meter persegi di samping kanan dan kiri jalannya.
Kediaman para wakil rakyat itu tersebar di enam blok, yakni dari blok A sampai F dengan total 596 unit. Untuk blok A sampai E terdapat 516 unit rumah. Sedangkan untuk blok F dengan 80 unit rumah, posisinya terpisah karena terdapat rel kereta api dan sungai Ciliwung.
Hingga kemarin komplek perumahan tersebut belum benar-benar dikosongkan. Masih ada sejumlah orang yang menghuni rumah-rumah tersebut. Bahkan, terlihat masih ada mobil berpelat dinas DPR RI yang masih terparkir di garasi rumah.
Baca juga: Anggota DPR Sibuk Cari Kontrakan, Tak Lagi Dapat Rumah Dinas
"Sesuai keputusan pimpinan diberikan waktu untuk (anggota DPR RI) sampai akhir Oktober untuk berbenah dan mencari hunian pengganti," kata Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar kepada wartawan di lokasi.
Awak media yang diajak meninjau komplek perumahan itu kemudian diberi kesempatan masuk ke rumah dinas anggota dewan bernomor A3-30 dan B4-159. Kedua rumah tersebut diklaim baru saja diserahkan pemiliknya yang tak disebutkan sosoknya.
Bentuk ratusan rumah itu tak ada yang berbeda. Dari tampak depan rumah itu masih terlihat sangat layak dihuni karena tidak terlihat kerusakan berarti. Bahkan, terlihat asri karena banyaknya pepohonan yang tertanam di sekitar perumahan itu.
Kemudian ketika masuk ke dalam rumah, terdapat sebuah ruang tamu berukuran sekira 3x3 meter. Ada juga ruangan cukup besar yang bisa digunakan untuk ruang keluarga. Adapun pembatas dari ruang tamu dengan ruang keluarga dibangun sebuah tembok yang dipadukan dengan kayu dan kaca.
Di sisi kiri ruang keluarga terdapat pintu yang mengarah langsung ke garasi. Di sebelahnya terdapat pula ruangan dapur dan tangga besi melingkar menuju ke ruang cuci yang berada di lantai dua rumah. Sementara di bagian kanan terdapat satu kamar yang dijadikan ruang kerja dan dua kamar mandi.
Agak menyerong ke kanan, terdapat sebuah kamar tidur utama yang di dalamnya masih terdapat kasur dan lemari pakaian. Di dalam kamar tersebut tercium aroma kurang sedap yang berasal dari kotoran dan air seni tikus yang sangat mengganggu.
Selain itu terdapat pula rembesan air di plafon atap kamar, sehingga menimbulkan bercak hitam. Pun, ada juga retakan tembok di dinding rumah tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.