Wisata NTT

Wisata NTT, Ini 5 Air Terjun Unik di Manggarai Timur NTT, Ada yang Punya Sarang Walet

Kabupaten Manggarai Barat , Pulau Flores , Nusa Tenggara Timur tidak hanya memiliki Taman Nasional Komodo dengan segala keindahannya

|
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
(KOMPAS.com/DOK YOHANES BAMBANG-WARGA DESA GOLO MELENG)
Air terjun Cunca Kedungkiur, Desa Golo Meleng, Kec. Ranamese, Kab. Manggarai Timur, NTT, Selasa, (26/4/2022). 

POS KUPANG.COM -- Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores , Nusa Tenggara Timur memiliki spot wisata yang i ndah dan tidak kalah denhan Taman Nasional Komodo dengan segala keindahannya di Manggarai Barat.

Ada sisi lain Manggarai ini juga memiliki keindahan yang pautut dikunjungi saat wisatwan liburan ke Labuan bajo .

Wisatawan pencinta wisata air terjun bisa menjelajahi air terjun di Kampung Canggo, Desa Golo Meleng, Kecamatan Rana Mese, dengan dipandu warga setempat. 

Warga Desa Golo Meleng, Yohanes Bambang, menjelaskan, daerah aliran sungai (DAS) Wae Lawar dan Wae Rutung merupakan dua sumber mata air. Keduanya mengairi lahan persawahan dan lima air terjun. 

Adapun kelima air terjun tersebut adalah Air Terjun Cunca Galang, Air Terjun Cunca Lawar, Air Terjun Kedungkiur, Air Terjun Tiwu Rewung, dan Air Terjun Tiwu Ntala. 

Semua air terjun tersebut memiliki keunikan dan makna masing-masing.  

Baca juga: Wisata  NTT, Liburan ke Pulau Sumba Pariwisata Sumba Tengah

1. Air Terjun Cunca Galang 
Secara harfiah, Cunca Galang berarti sebuah tempat berbentuk horizontal yang terbuat dari bambu betung. 

Warga setempat memberikan nama air terjun itu sesuai bentuknya. Menurut Yohanes, nama tersebut mengacu pada bentuk kikisan air di sebuah batu cadas yang amat keras hingga terbentuk seperti sebuah selokan yang cukup dalam dan panjang, serta membuat air mengalir tenang lewat celah batu tersebut. 

Transisi Kekuasaan Presiden Artikel Kompas.id Medan batunya terlihat sedikit curam dan terdapat bagian gundukan batu cadas di sisi kiri dan kanan.

 Namun, saat musim hujan, air sungai semakin banyak hingga bagian gundukan batu tersebut dilintasi air dan terlihat seperti gelombang air yang unik.  

Selain itu, di sisi kanan dan kiri Air Terjun Cunca Galang terdapat tebing batu yang tebal dan tinggi, serta ditumbuhi pepohonan. Terlihat kawanan kelelawar yang hinggap sebentar di tepi tebing.  

Tempat ini dinilai ekstrem karena akses masuknya cukup menantang, sehingga untuk sementara para pengunjung hanya diizinkan menikmati air terjun ini dari sisi kanan.  

Baca juga: Wisata NTT,  Jejaki Pulau Padar Labuan Bajo, Ini Keistimewaan  Harga Tiket, dan Cara Menuju 

2. Air Terjun Cunca Lawar  
Nama tempat wisata ini mengacu pada gua dan sarang burung walet yang ada di dekat air terjun. Jadi, sembari berwisata, pengunjung bisa melihat burung walet keluar-masuk gua itu. 

Daya tarik lainnya adalah bongkahan batu yang berbentuk lingkaran akibat kikisan dan tekanan air yang cukup deras sepanjang waktu. 

Di sisi kanannya terdapat cekungan batu yang berbentuk gua.  

3. Air Terjun Kedungkiur 
Sebagai informasi, jarak dari Air Terjun Cunca Galang ke Air Terjun Kedungkiur cukup dekat, yakni sekitar 15 meter.  

Yohanes menjelaskan, nama air terjun ini mengacu pada nama sebuah tempat yang digenangi air cukup dalam dan terlihat sempit, serta terletak dibawah kaki air terjun ini. 

Di genangan air tersebut, terdapat belut, ikan, udang, dan kepiting.  Konon, pada zaman dahulu, tempat ini kerap diganggu gerombolan peramu yang mengancam kehidupan hewan-hewan tersebut.  

Adapun nama dari tempat ini adalah Tiwu Kedu yang terkenal sempit dan curam. Jika diamati dari puncak air terjun, genangan air ini berbentuk sedikit kerucut dan di bagian ujung tempat keluarnya air terdapat batu yang terjepit.  

Tempat ini, lanjutnya, juga memiliki unsur mistik. Konon, ada seorang warga yang tiba-tiba mendengar alunan musik tradisional ala Manggarai yang bersumber dari air terjun ini.  

Baca juga: Wisata NTT,  Nikmati Liburan ke Labuan Bajo , Cukup Nginap di Hostel, Murah Tapi Memuaskan

4. Air Terjun Tiwu Rewung 
Secara singkat, nama Tiwu Rewung diambil dari kesaksian sebagian warga bahwa saat musim hujan, air sungai cukup banyak dan menyebabkan arus yang cukup deras dan kuat. 

Namun, aktivitas aliran air di tempat ini dinilai berbeda karena air yang tadinya jatuh dari ketinggian kurang lebih 15 meter terlihat seperti gumpalan kabut, hingga menutupi seluruh bagian air terjun. 

Adapun tiwu rewung berarti kolam kabut.  

5. Air Terjun Tiwu Ntala 
Jika diterjemahkan, kata "tiwu" berarti kumpulan atau genangan air sungai yang bervariasi sesuai keadaan alam sekitarnya. 
Sementara itu, kata "ntala" sama seperti bintang. Sehingga, dalam bahasa Indonesia, Tiwu Ntala artinya kolam bintang. 

Yohanes menjelaskan bahwa akses ke air terjun tersebut belum memadai, namun wisatawan bisa mencoba berjalan kaki. 

Sembari berjalan, mereka bisa menikmati suasana, meski tetap harus waspada karena terdapat tebing yang curam.  

"Diakui memang akses jalan menuju lokasi air terjun belum memadai untuk dilalui kendaraan, baik roda dua dan empat, tetapi kita memilih cara dan mencobanya dengan berjalan santai dengan menapaki sebagian anak tangga terutama pada jalur yang cukup menanjak," ujar Yohanes kepada Kompas.com, Selasa (26/4/2022). 

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved