Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 27 September 2024, Pengenalan akan Yesus

Hal inilah yang menjadi dasar bagi Yesus untuk mengajukan pertanyaan kepada murid- murid-Nya, "Kata orang banyak, siapakah Aku ini?

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Jumat 27 September 2024, Pengenalan akan Yesus 

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 27 September 2024, Pengenalan akan Yesus

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor

Jumat, 27 September 2024

Perayaan Wajib St. Vinsensius a Paulo

Lectio:

Pengkotbah 3:1-11; ur 144:1a.2abc.3-4

Injil: Lukas 9:18-22

Meditatio:
Tokoh idola. Kita tentu pernah mengidolakan seseorang, baik pemusik, penyanyi, pemain bola, penulis, pelakon film, dan lain sebagainya. Kita senantiasa berusaha untuk mengenal dan mencari informasi terbaru tentang mereka.

 Kita terkagum pada kelebihan dan popularitas mereka. Ketika orang menanyakan identitas sosok idola, kita pasti menjawab dengan penuh semangat dan tanpa keraguan, baik berdasarkan informasi yang kita peroleh dari orang dan sumber lain, maupun menurut pandangan kita sendiri.

Banyak orang yang mengikut Yesus, tetapi tidak semua orang mengenalNya. Padahal, pengenalan yang benar akan melahirkan dasar pengakuan yang kuat. Hal inilah yang menjadi dasar bagi Yesus untuk mengajukan pertanyaan kepada murid- murid-Nya, "Kata orang banyak, siapakah Aku ini?" (18).

Jawaban para murid pun beraneka ragam. Ada yang mengatakan bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis. Sementara murid lain mengatakan Ia adalah Elia. Bahkan, ada yang mengatakan Yesus adalah nabi terdahulu yang telah bangkit (19).

Lalu Yesus bertanya lagi kepada mereka, "Menurutmu siapakah Aku ini? Kemudian, Petrus menjawab, "Mesias dari Allah." (20). Akan tetapi, Yesus melarang mereka dengan keras supaya tidak mengatakannya kepada siapa pun (21). Petrus, mewakili kawan-kawannya, memberi jawaban secara tegas dan meyakinkan bahwa Yesus adalah Mesias dari Allah.

Jawaban ini mengungkapkan bahwa Petrus dan murid lainnya sungguh mengenal Yesus sebagai sosok istimewa, serentak menunjukkan rasa kagum para murid atas kepribadian, ajaran, dan perbuatan Yesus.

Mesias artinya: “Yang diurapi” hendaknya bertolak pada keyakinan yang berkembang di kalangan masyarakat Yahudi. Mesias bagi bangsa Yahudi adalah orang yang akan membawa keselamatan bagi mereka.

Ketika Yesus hadir dan berkarya, bangsa Yahudi dikuasai oleh kekaisaran Romawi. Bangsa ini merindukan Mesias yang akan membebaskan mereka dari penjajahan. Mereka menginginkan kejayaan sebagaimana dahulu ketika dipimpin oleh Raja Daud dan Salomo.

Begitulah yang juga dipikirkan Petrus tentang Yesus. Petrus memang tepat menyatakan Yesus sebagai Mesias, tetapi pikirannya masih sama seperti pemikiran orang-orang lain pada umumnya. Ia memandang Yesus demikian karena perbuatan-perbuatan-Nya yang luar biasa: Menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, berjalan di atas
air, mengusir roh jahat, dan sebagainya. Yang dikatakan Petrus memang tepat, tetapi kurang lengkap.

Yesus menjelaskan bahwa Ia akan menderita, ditolak oleh kaum tua-tua dan ahli Taurat, kemudian mati. Namun, kematian bukanlah akhir bagi-Nya, sebab setelah itu Ia akan bangkit.

Dalam situasi kita saat ini, jika Tuhan Yesus bertanya: ”Menurutmu, Siapakah Aku ini? Jawaban apa yang akan kita berikan? Kalau kita mencintai dan mengenal-Nya pasti kita tidak memberikan jawaban standar atas pertanyaan Yesus.

Pada hari ini, kita diajak untuk berusaha mengenal Yesus secara lebih dekat dan memberikan jawaban atas
pertanyaan Yesus berdasarkan pengalaman konkret kita masing-masing, bukan menurut kata orang, lewat buku, dan sumber lainnya.

Missio:
Menjadi tugas kita sekarang adalah berani bersaksi kepada sesama dengan perkataan dan perbuatan bahwa Yesus adalah Putera Allah.

Doa:
Allah Tritunggal Mahakudus, bantulah kami untuk senantiasa berusaha mengenal dan menyadari kasih-Mu dari hari ke hari. Berilah kami keberanian dan kebesaran hati untuk ikut menempuh jalan salibMu menuju kemuliaan kebangkitan, tanpa mengeluh, tanpa penolakan.

Kuatkan kami dalam kelemahan dan ketidakberdayaan diri kami...Amin. Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved