Berita Kota Kupang

Rayakan Maulid Nabi dengan Tradisi Arak-Arakan Siripuan di Kelurahan Bonipoi Kota Kupang NTT

dahulu kala yang diwariskan dari leluhur dan orang-orang tua dari generasi ke generasi, yang kita pegang tradisinya, sampai sekarang

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ROSALIA ANDRELA
Ratusan umat muslim di Kelurahan Bonipoi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang melakukan arak-arakan Siripuan, tradisi untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ratusan umat muslim di Kelurahan Bonipoi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang berkumpul di Kelurahan Bonipoi untuk melakukan arak-arakan Siripuan, tradisi warga setempat untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Umat muslim dari segala usia baik anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga lansia menyambut antusias seremoni arak-arakan yang rutin digelar tiap tahun tersebut. 

Kegiatan diawali dengan sholawat dan dentuman alat musik rebana, yang dimulai dari rumah salah satu jemaat. Arak-arakan siripuan tersebut menuju Masjid Al-Ikhlas Bonipoi, yang berjarak kurang lebih 70 meter dari lokasi awal arak-arakan.

Umat muslim yang berasal dari kelurahan lain pun turut hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka mulai berbaris menuju rute yang akan dilalui, sambil membawa iring-iringan. Sholawat terus dilantunkan hingga memasuki area masjid.

Baca juga: Penjabat Wali Kota Kupang Dukung Penuh Kejuaraan Grasstrack 2024

Lurah Bonipoi, Warisno Daeng Matutu mengatakan tradisi ini digelar tiap tahun di Kelurahan Bonipoi.

“Tradisi ini digelar setiap tahunnya. Mulai dari anak-anak, orang dewasa, takmir masjid, PHBI dan masyarakat semuanya ikut terlibat dalam kegiatan ini,” ujarnya Sabtu, 21 September 2024.

Pemerintah lanjutnya menaruh perhatian yang besar pada setiap kegiatan keagamaan.

“Animo masyarakat terkait perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, sangat berempati. Setiap perayaan besar hari keagamaan semua masyarakat sangat antusias. Kami pemerintah sangat mendukung perayaan hari besar keagamaan dan hari besar lainnya,” ungkapnya.

Imam Masjid Al Ikhlas Bonipoi, H. Mahdi Salama, mengatakan Maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.

“Tradisi ini sudah ada sejak dahulu kala yang diwariskan dari leluhur dan orang-orang tua dari generasi ke generasi, yang kita pegang tradisinya, sampai sekarang,” katanya.

Dikatakan H. Mahdi, perayaan ini berlangsung secara bergilir di beberapa kampung tua.

“Ini gabungan bukan cuma di kampung Bonipoi saja tetapi beberapa gabungan dari kampung tua terutama Air Mata, Namosain, dan Kampung Solor. Tujuan kita mempererat silaturahmi dan saling mengenal satu sama lain, serta merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.


Tradisi ini nantinya akan berakhir di Tambira Kabupaten Kupang, sebagai tempat terakhir dirayakan arak-arakan siripuan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. 

“Nantinya bergilir sudah dilakukan di Kelurahan Air Mata, lalu Kelurahan Bonipoi, nanti juga ada di Kelurahan Namosain, di Kampung Solor, dan terakhir di Tambira, Kabupaten Kupang. Lima tempat ini yang merayakan secara tradisional,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved