KUR 2024
Yuk Gercep! Penyaluran KUR BRI 2024 Tinggal 3 Bulan Lagi,Cek Sisa Kuota,Syarat dan Cara Mengajukan
Yuk Gercep! Penyaluran KUR BRI 2024 Tinggal 3 Bulan Lagi,Cek Sisa Kuota, syarat dan cara mengajukan secara offline dan online.
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
Riwayat Kredit:
Calon peminjam tidak boleh memiliki riwayat pembayaran cicilan yang buruk untuk kredit sebelumnya.
Cara Mengajukan KUr BRI 2024:
Cara Pengajuan Pinjaman KUR BRI 2024 Online
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengajukan pinjaman KUR BRI secara online melalui situs kur.bri.co.id:
Mendaftar Akun
Buka situs kur.bri.co.id.
Pilih opsi “Daftar”.
Masukkan nama lengkap sesuai KTP, email aktif, dan buat kata kunci (password).
Verifikasi email dengan membuka pesan yang dikirim oleh BRI dan klik tautan verifikasi.
Pendaftaran akun selesai.
Mengajukan Pinjaman
Masuk ke situs kur.bri.co.id dan login dengan email dan password yang telah didaftarkan.
Pilih “Ajukan Pinjaman”.
Pilih kategori “Perorangan”.
Isi formulir dengan data diri, data usaha, jumlah pinjaman yang diinginkan, dan tenor pinjaman.
Unggah dokumen persyaratan seperti KTP, KK, NPWP (jika diperlukan), dan dokumen pendukung lainnya.
Pilih cabang bank BRI sesuai alamat KTP.
Setujui semua syarat dan ketentuan yang berlaku.
Klik tombol “Ajukan Pinjaman”.
Setelah semua tahapan di atas selesai, ikuti instruksi lebih lanjut yang diberikan di aplikasi. Jika pengajuan disetujui, Anda akan menerima notifikasi dari pihak bank untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Strategi Bank BRI Jaga NPL
Di sisi lain, Bank BRI juga berhasil menjaga kualitas KUR 2024 yang disalurkan. Hal ini tercermin dari rasio NPL KUR yang berada di kisaran 2,31 persen.
“BRI akan terus menyalurkan KUR secara selektif, mendorong peningkatan recovery rate serta melakukan monitoring pinjaman secara ketat, baik secara offline maupun online,” kata Supari.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan bahwa perseroan telah memiliki strategi dalam memberdayakan UMKM sehingga layak dilirik oleh perbankan dan mendapatkan pembiayaan serta naik kelas.
“Sesungguhnya UMKM kita itu lebih membutuhkan edukasi daripada advokasi. Kenapa demikian? Kalau advokasi sebenarnya menempatkan UMKM di bawah. Di bawah bank, di bawah lembaga pembiayaan. Kalau diedukasi sebenarnya menempatkan UMKM sejajar dengan bank sebagai mitra,” ujar Sunarso.
Menurut Sunarso terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM. Pertama, tentang spirit atau semangat kewirausahaan.
“Itu yang harus kita educate kepada UMKM. Karena pelaku UMKM sangat banyak sehingga masih beragam level-nya,” ujar Sunarso.
Kedua yaitu tentang kemampuan mereka melakukan administrasi dan manajerial.
Menurut Sunarso ini merupakan pekerjaan rumah yang penting. Sebab kedua hal tersebut masih merupakan area yang sangat luas untuk dikerjakan.
Ketiga, tentang aksesibilitas UMKM terhadap informasi, pasar, teknologi dan pendanaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.