Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Rabu 25 September 2024, Pengudusan Emosi: Kebencian

Tetapi sesungguhnya, sebagaimana kemarahan yang kudus, maka kebencian pun merupakan emosi yang dibolehkan Tuhan. Tuhan sendiri memiliki kebencian.

|
Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Rabu 25 September 2024, Pengudusan Emosi: Kebencian
Bible.com
Pengudusan emosi. Renungan Harian Kristen Rabu 25 September 2024, Pengudusan Emosi: Kebencian

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Rabu 25 September 2024, Pengudusan Emosi: Kebencian, merujuk pada KITAB IBRANI 1:9-; AMSAL 6:16-19 .

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi September 2024. 

Tema Pelayanan GMIT Bulan September 2024, yakni “Hidup Kudus Bagi TUHAN dan Sesama”. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Bolehkah orang Kristen membenci? Dari sisi negatif, kebencian ibarat benih yang jika dibiarkan bertumbuh dan berakar, maka ia dapat menciptakan manusia yang sangat kejam dan menjadi monster bagi sesamanya.

Tetapi sesungguhnya, sebagaimana kemarahan yang kudus, maka kebencian pun merupakan emosi yang dibolehkan Tuhan. Tuhan sendiri memiliki kebencian.

Di dalam diri Tuhan Allah cinta dan benci ada bersama dan berdampingan. Tuhan tidak mungkin mengasihi tanpa membenci.

Sebaliknya Tuhan tidak mungkin membenci tanpa mengasihi. Kebencian dan cinta merupakan dua sisi emosi yang berbeda tetapi selalu ada bersama.

Agar kita tidak salah mengerti, mari kita perhatikan firman Tuhan hari ini.

Pertama, Tuhan Yesus mencintai sekaligus membenci. Yang dicintai ialah keadilan dan yang dibenci ialah kefasikan. Oleh karena itu Yesus layak dipuji.

Kedua, dari pribadi Tuhan Yesus, kita belajar tentang kebencian yang kudus sambil sadar bahwa saat kita menyatakan kebencian terhadap dosa, kita akan dibenci. Itu sebabnya ada orang yang tidak ingin terang-terangan menyatakan kebenciannya terhadap dosa karena ia takut dibenci.

Tetapi orang yang tidak berani menyatakan kebencian terhadap dosa, membuktikan bahwa di dalam dirinya tidak ada cinta kasih. Ketiga, kebencian yang benar tertuju kepada perbuatan dan bukan pelaku, sebagaimana Yesus membenci kefasikan dan bukan orang fasik, sesuai perkataannya kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 24 September 2024, Pengudusan Emosi: Kemarahan

LANGKAH IMAN.

Cinta dan benci akan selalu ada bersama ketika emosi kita dikuduskan dalam kebenaran. Karena itu hendaknya kita tidak hanya berani menyatakan benci terhadap perbuatan jahat tetapi juga mau menyatakan cinta kepada orangnya, agar hatinya tergerak untuk bertobat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved