KKB Papua
Para Penculik Phillip Mehrtens Mengklaim Telah Menerima Bayaran untuk Menjamin Pembebasan
Sebby Sambom kini mengklaim pemimpin kelompok yang menyandera Mehrtens, Egianus Kogoya, disuap dengan uang oleh politisi setempat.
POS-KUPANG.COM - Menteri Luar Negeri Selandia Baru menyebut klaim bahwa seorang politisi Papua Barat membayar suap menjelang pembebasan pilot Selandia Baru Phillip Mehrtens yang diculik adalah “aib”.
Mehrtens ditangkap oleh pemberontak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat pada 7 Februari 2023 setelah ia mendaratkan pesawat komersial kecil (Susi Air) di daerah terpencil di wilayah Papua Indonesia dan ditahan selama 19 bulan.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Sebby Sambom kini mengklaim pemimpin kelompok yang menyandera Mehrtens, Egianus Kogoya, disuap dengan uang oleh politisi setempat.
Namun, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengatakan kepada Morning Report bahwa anggapan bahwa suap diberikan adalah "aib".
Dia mengatakan Selandia Baru tidak melibatkan diri dalam suap dan uang tebusan.
“Semua upaya yang dilakukan oleh orang-orang ini, termasuk para pejabat, bekerja sekeras yang mereka bisa dan secermat mungkin – untuk tidak membuat kesalahan atau bersikap ofensif dan agar segala sesuatunya gagal – kini telah dihalangi oleh tuduhan suap tersebut," katanya kepada Ingrid Hipkiss.
Pembebasan ini merupakan hasil upaya diplomasi besar-besaran, kata Peters. “Sekarang hal ini dinodai dengan argumen bahwa ada keterlibatan suap, namun tidak dari sudut pandang Selandia Baru.
"Setelah 594 hari penangkapannya, kami berhasil membebaskannya dan saya harus mengatakan bahwa ini merupakan kelegaan yang luar biasa. Saya yakin keluarganya akan sangat gembira. Dan kami juga ingin berterima kasih kepada media karena tidak mengatakan apa pun tentang bulan-bulan kritis kerja ini.”
Mehrtens dalam keadaan sehat dan telah berkumpul kembali dengan keluarga dekatnya di Jakarta.
Juru bicara West Papua Action Aotearoa Catherine Delahunty mengatakan kepada Morning Report bahwa Sambom telah menegaskan bahwa suap tersebut tidak ada hubungannya dengan pemerintah Selandia Baru.
"Kepemimpinan kelompok militer tersebut tidak mengamanatkan hal itu, namun itulah yang sebenarnya terjadi di antara masyarakat di lapangan, antara politisi lokal yang memberikan suap kepada Jenderal Kogoya yang berasal dari kelompok yang menahan Philip."
“Ini adalah situasi politik internal yang tidak ada hubungannya dengan negosiasi pemerintah kita.”
Sambom mengatakan mereka tidak menyesal menyandera Mehrtens.
Penyanderaan ini wajar, karena kami masih memperjuangkan Papua merdeka, ujarnya.
Sambom mengatakan Mehrtens diperlakukan dengan baik oleh Tentara Pembebasan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.