Pariwisata
Oktober, Harga Tiket Pesawat Domestik Akan Turun Hingga 10 Persen, Kata Menparekraf Sandiaga Uno
Dia berharap penurunan harga tiket pesawat dapat meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap destinasi wisata nasional.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Harga tiket pesawat domestik tidak selamanya naik. Pada bulan Oktober 2024, harga tiket pesawat domestik diperkirakan akan turun hingga 10 persen. Demikian disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Dia berharap penurunan harga tiket pesawat dapat meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap destinasi wisata nasional sekaligus menjaga geliat pertumbuhan industri pariwisata dalam negeri.
”Ini yang sudah kami koordinasikan (bersama Satuan Tugas Penurunan Harga Tiket Pesawat) dan sedang menunggu jadwal dari rapat terbatas antarkementerian. Kita harapkan sebelum Oktober, menyambut (libur) akhir tahun ini, harga tiket bisa lebih terjangkau 9-10 persen,” kata Sandiaga seusai menghadiri hari ketiga penyelenggaraan Kompas Travel Fair 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (22/9/2024).
Ada tiga faktor utama yang menurut Sandiaga membuat harga tiket domestik menjadi tinggi. Pertama, pengenaan komponen pajak berlapis untuk tiket pesawat. Kedua, pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPNBM) dan bea impor untuk impor suku cadang pesawat. Ketiga, harga bahan bakar avtur di Indonesia yang lebih tinggi dibanding rata-rata harga di negara kawasan ASEAN.
Semakin terjangkaunya harga tiket penerbangan domestik, Sandiaga melanjutkan, dapat mendorong semakin banyaknya pergerakan wisatawan domestik. Pada, 2024, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan jumlahnya berkisar 1,2 miliar-1,4 miliar pergerakan wisatawan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat 600 juta pergerakan wisatawan domestik berlangsung selama Januari-Juli 2024. Dari seluruh pergerakan tersebut, hampir 80 persen pergerakan wisatawan berada di Pulau Jawa.
”Berarti kalau kita ingin tingkatkan pergerakan ke luar wilayah Jawa itu tentunya salah satu pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan adalah penyesuaian harga tiket yang lebih terjangkau untuk masyarakat,” kata Sandiaga.
Sebelumnya, dalam diskusi terarah kolaborasi Habibie Institute for Public Policy and Governance dengan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia di Habibie Library di Jakarta, Kamis (12/9/2024), Direktorat Jenderal Penerbangan Udara Kementerian Perhubungan menyimulasikan harga tiket penerbangan domestik di beberapa negara. Di antaranya adalah Indonesia, Thailand, Filipina, dan Malaysia.
Dalam simulasi penerbangan selama 65-70 menit untuk 8 Agustus 2024, di Indonesia diperoleh harga rata-rata Rp 850.487. Sementara di Thailand seharga Rp 868.191 untuk durasi pernerbangan yang sama di tanggal yang sama.
Indonesia hanya kalah murah dari Malaysia dengan rata-rata harga Rp 674.218. Namun, harga rata-rata tiket di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan dengan rata-rata harga di Filipina, yakni Rp 1.263.056. Dengan kata lain, harga tiket pesawat di Indonesia masih cukup kompetitif.
Pameran wisata
Sejalan dengan penurunan harga tiket penerbangan domestik, keberadaan pameran wisata, menurut Sandiaga, penting untuk mempertemukan pasokan dan permintaan di industri pariwisata domestik. Kompas Travel Fair 2024 yang menargetkan 18.000 pengunjung dan Rp 30 miliar transaksi adalah salah satunya.
”Hal terpenting, banyak produk-produk wisata destinasi di Indonesia saja yang ditawarkan. Tadi Bali menjadi unggulan, tapi ada juga desa-desa wisata di Yogyakarta, Lombok, maupun Raja Ampat yang banyak dikunjungi. Ini menunjukkan ekowisata juga semakin populer,” ujarnya.
Wakil Direktur Bisnis Harian Kompas Novi Eastiyanto menuturkan, Kompas Travel Fair yang sudah digelar untuk ke-11 kalinya juga kerap menjadi ruang promosi sekaligus pertukaran informasi dari berbagai sektor di industri pariwisata. Mereka yang terlibat mencakup penyedia layanan transportasi, akomodasi, agen perjalanan, desa wisata, ekonomi kreatif, event organizer, hingga lembaga keuangan atau perbankan.
Kompas Travel Fair, ia melanjutkan, telah berevolusi menjadi one-stop solution bagi wisatawan, menawarkan berbagai paket tur, tiket pesawat, hingga berbagai pilihan akomodasi. Pada tahun ini, Kompas Travel Fair mengusung tema ”Multi Travel Experience” yang menekankan bahwa perjalanan tidak hanya tentang destinasi, tetapi juga pengalaman yang beragam dan bermakna.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.