Kunjungan Paus Fransiskus

Kisah Pater Markus Solo yang Selalu Berada di Samping  Paus Fransiskus 

Padre Marco — demikian ia akrab disapa, selalu mendampingi Paus Fransiskus di setiap momen sepanjang 4 hari keberadaan Sri Paus di Jakarta.

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Pater Markus Solo Kewuta, SVD, penerjemah pribadi Paus Fransiskus, selama kunjungan apostolik di Indonesia, saat ditemui Pos Kupang di salah satu Hotel di Kota Dili, Timor Leste, Selasa (10/9/2024) malam. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA -   Selain Bapa Suci Paus Fransiskus, ada sosok yang boleh jadi bintang pada kunjungan Apostolik Pemimpin Gereja Katolik Sedunia yang juga Kepala Negara Vatikan ke Indonesia, 3-6 September 2024 2024 lalu.

Dia adalah Pater Markus Solo Kewuta SVD, staf Dikasteri Dialog Antarumat Beragama Takhta Suci Vatikan. 

Padre Marco — demikian ia akrab disapa, selalu mendampingi Paus Fransiskus di setiap momen sepanjang 4 hari keberadaan Paus di Jakarta.

Di mana ada Paus di situ pula Padre Marco. Maklum pastor asal Flores Timur ini  mendapat tugas yang sangat spesial sebagai penerjemah, Padre Marco harus menempel ketat Paus Fransiskus dan siap menjelaskan apa yang disampaikan orang kepada Paus Fransiskus.

Sebaliknya dia menerjemahkan ucapan Paus dalam bahasa Italia ke bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kepada siapa Paus berbicara.

Pater Dr. Markus Solo Kwuta SVD (berjubah putih) saat mendampingi Paus Fransiskus melakukan kunjungan kenegaraan ke Istana Merdeka Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Pater Dr. Markus Solo Kwuta SVD (berjubah putih) saat mendampingi Paus Fransiskus melakukan kunjungan kenegaraan ke Istana Merdeka Jakarta, Rabu (4/9/2024). (PANITIA KUNJUNGAN PAUS)

Asal tahu saja, Padre Marco memiliki kecakapan berbahasa setidaknya dalam 5 bahasa. Selain Indonesia, ia fasih berbahasa Italia, Inggris, Jerman, dan Arab. 

Dalam wawancaranya dengan Komsos Atambua, Padre Marco mengungkapkan bahwa penunjukan dirinya sebagai penerjemah Paus Fransiskus selama di Indonesia merupakan kepercayaan yang sangat spesial, sangat khusus dari Takhta Suci Vatikan. 

Ia mengaku surprise mengingat pada awalnya ketika berita tentang kunjungan Paus Fransiskus mulai keluar secara resmi, ia juga menerima daftar keanggotaan panitia dari Indonesia yang di dalamnya sudah ada nama penerjemah dari Paus Fransiskus.

“Tetapi tiba-tba beberapa saat kemudian saya dipanggil dalam sebuah pertemuan khusus di kantor sekretariat pribadi Paus Fransiskus di Istana Kepausan di Takhta Suci Vatikan dan di situ mereka akan mengambil saya sebagai penerjemah,” ujarnya.

Padre Marco sudah punya pengalaman sebagai penerjemah Paus Fransiskus meskipun biasanya untuk acara berdurasi pendek di dalam Vatikan.

“Nah, Vatikan berdasarkan pengalaman itu  mengambil saya karena sebenarnya Paus itu lebih merasa nyaman kalau beliau sudah mengenal orang yang pernah membuat penerjemah bersama beliau. Karena itu mereka memutuskan untuk mengambil saya,” kata Padre Marco.

Meski sudah ditunjuk, Padre Marco mengaku tidak pernah menceritakan kepada siapa-siapa kecuali keluarga dekat bahwa dirinya akan mengikuti rombongan khusus Paus Fransiskus ke Indonesia. Karena protokol Vatikan mensyaratkan bahwa sebelum sesuatu terjadi tidak boleh digembar-gemborkan. 

“Dalam briefing-briefing kepala protokol sebelum ke sini menyangkut tugas saya sebagai penerjemah selalu ditegaskan satu hal dan saya lakukan juga secara konsekuen bahwa prinsip yang berlaku pada seorang penerjemah adalah di mana Paus berada di situlah penerjemah berada,” tutur Padre Marco

Terkait tugas khusus itu, Padre Marco sangat disiplin dan demikianlah begtu keluar dari pesawat dirinya sudah bertugas mendampingi Paus Fransiskus

Tidak mengherankan jika di Jakarta, di Nunciatura, Padre Marco pun mendapat tempat tinggal di situ karena sebagai penerjemah ia tidak boleh jauh  dari Bapa Suci. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved