Kunjungan Paus Fransiskus
Kisah Pater Markus Solo yang Selalu Berada di Samping Paus Fransiskus
Padre Marco — demikian ia akrab disapa, selalu mendampingi Paus Fransiskus di setiap momen sepanjang 4 hari keberadaan Sri Paus di Jakarta.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Selain Bapa Suci Paus Fransiskus, ada sosok yang boleh jadi bintang pada kunjungan Apostolik Pemimpin Gereja Katolik Sedunia yang juga Kepala Negara Vatikan ke Indonesia, 3-6 September 2024 2024 lalu.
Dia adalah Pater Markus Solo Kewuta SVD, staf Dikasteri Dialog Antarumat Beragama Takhta Suci Vatikan.
Padre Marco — demikian ia akrab disapa, selalu mendampingi Paus Fransiskus di setiap momen sepanjang 4 hari keberadaan Paus di Jakarta.
Di mana ada Paus di situ pula Padre Marco. Maklum pastor asal Flores Timur ini mendapat tugas yang sangat spesial sebagai penerjemah, Padre Marco harus menempel ketat Paus Fransiskus dan siap menjelaskan apa yang disampaikan orang kepada Paus Fransiskus.
Sebaliknya dia menerjemahkan ucapan Paus dalam bahasa Italia ke bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kepada siapa Paus berbicara.

Asal tahu saja, Padre Marco memiliki kecakapan berbahasa setidaknya dalam 5 bahasa. Selain Indonesia, ia fasih berbahasa Italia, Inggris, Jerman, dan Arab.
Dalam wawancaranya dengan Komsos Atambua, Padre Marco mengungkapkan bahwa penunjukan dirinya sebagai penerjemah Paus Fransiskus selama di Indonesia merupakan kepercayaan yang sangat spesial, sangat khusus dari Takhta Suci Vatikan.
Ia mengaku surprise mengingat pada awalnya ketika berita tentang kunjungan Paus Fransiskus mulai keluar secara resmi, ia juga menerima daftar keanggotaan panitia dari Indonesia yang di dalamnya sudah ada nama penerjemah dari Paus Fransiskus.
“Tetapi tiba-tba beberapa saat kemudian saya dipanggil dalam sebuah pertemuan khusus di kantor sekretariat pribadi Paus Fransiskus di Istana Kepausan di Takhta Suci Vatikan dan di situ mereka akan mengambil saya sebagai penerjemah,” ujarnya.
Padre Marco sudah punya pengalaman sebagai penerjemah Paus Fransiskus meskipun biasanya untuk acara berdurasi pendek di dalam Vatikan.
“Nah, Vatikan berdasarkan pengalaman itu mengambil saya karena sebenarnya Paus itu lebih merasa nyaman kalau beliau sudah mengenal orang yang pernah membuat penerjemah bersama beliau. Karena itu mereka memutuskan untuk mengambil saya,” kata Padre Marco.
Meski sudah ditunjuk, Padre Marco mengaku tidak pernah menceritakan kepada siapa-siapa kecuali keluarga dekat bahwa dirinya akan mengikuti rombongan khusus Paus Fransiskus ke Indonesia. Karena protokol Vatikan mensyaratkan bahwa sebelum sesuatu terjadi tidak boleh digembar-gemborkan.
“Dalam briefing-briefing kepala protokol sebelum ke sini menyangkut tugas saya sebagai penerjemah selalu ditegaskan satu hal dan saya lakukan juga secara konsekuen bahwa prinsip yang berlaku pada seorang penerjemah adalah di mana Paus berada di situlah penerjemah berada,” tutur Padre Marco.
Terkait tugas khusus itu, Padre Marco sangat disiplin dan demikianlah begtu keluar dari pesawat dirinya sudah bertugas mendampingi Paus Fransiskus.
Tidak mengherankan jika di Jakarta, di Nunciatura, Padre Marco pun mendapat tempat tinggal di situ karena sebagai penerjemah ia tidak boleh jauh dari Bapa Suci.
Paus Fransiskus Desak Umat untuk Memiliki Anak pada Kunjungan Perdana Kepausan ke Corsica Perancis |
![]() |
---|
Paus Fransiskus Bahas Perang di Timur Tengah dan Aborsi di Pesawat Pulang dari Belgia |
![]() |
---|
Universitas Katolik Belgia Kecam Pandangan Paus tentang Peran Perempuan dalam Masyarakat |
![]() |
---|
Kisah Sepatu Suster Irene dan Pertemuannya dengan Paus Fransiskus |
![]() |
---|
Paus Fransiskus Saat Audiensi: Saya Melihat Iman yang Hidup dan Penuh Sukacita di Asia dan Oseania |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.