Berita Kota Kupang
Tim PKM Undana Gelar Pengabdian kepada Masyarakat di Kampung Nelayan Oesapa Kota Kupang
Lebih lanjut dikatakan, masyarakat juga diajarkan cara memilih bahan baku yang baik, dan juga mengatur perbandingan bahan.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wilayah Oesapa Barat memiliki ekowisata mangrove yang telah memberikan manfaat baik dari sisi ekologi, sosial maupun ekonomi.
Namun mangrove rentan terhadap pencemaran oleh sampah plastik dan non-plastik.
Ekosistem ini terdiri dari hutan bakau yang tumbuh di antara daratan dan perairan, Namun, meningkatnya produksi sampah dan kurangnya pengelolaan limbah yang efektif telah mengakibatkan ancaman serius terhadap ekosistem mangrove.
Tim pelaksana program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Nusa Cendana yang ketuai oleh Lebrina Ivantry Boikh, S.Pi.,M.Si telah melakukan peningkatan nilai produk UMKM masyarakat lokal melalui pengolahan limbah pesisir oleh kelompok pengelola masyarakat pesisir dan laut di Kampung Nelayan Oesapa selama 2 hari pada tanggal 6-7 September 2024 di Ekowisata Mangrove.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak kelompok pengelola masyarakat pesisir dan laut di Kampung Nelayan Oesapa agar dapat memanfaatkan limbah mangrove dan juga sampah plastik yang ada di kawasan mangrove menjadi produk briket yang bernilai ekonomis sehingga dapat menunjang perekonomian masyarakat setempat serta bermanfaat bagi ekosistem mangrove karena pengurangan sampah melalui pengolahan sampah mangrove menjadi produk briket.
Pada hari Jumat, 6 September 2024 lalu masyarakat setempat diberi materi guna memberikan pemahaman awal kepada masyrakat mengenai kegiatan ini," ujarnya .
Dikatakan, terdapat 2 narasumber yang memberikan materi, tentang Ekosistem Mangrove oleh Nikanor Hersal Armos S. Kel, M. Si dan narasumber kedua Winster Larwuy S. Pi., M. Si dengan materi Pengaruh Sampah Pada Ekosistem mangrove.
Pada hari terakhir kegiatan ini yakni Sabtu, 7 September 2024 diawali dengan pembekalan materi oleh Jhon Septin Mourisdo Siregar, S. Pi., M. Si mengenai Pengolahan Limbah, pemberian materi ini meliputi beberapa aspek penting yang fokus pada pengelolaan dan dampak limbah terhadap lingkungan dan kesehatan, selanjutnya di lakukan demonstrasi pembuatan briket dari limbah mangrove yang di pandu oleh Pamona Silvia Sinaga, S. Hut, M. Hut, diawali dengan narasumber menjelaskan mengenai apa itu briket, alat bahan yang di gunakan dan proses pembuatan briket setelah itu pendemonstrasian pembuatan briket, peserta tampak antusias menyimak secara seksama dan banyak juga yang mengajukan pertanyaan Selama pelatihan, peserta juga diberikan pendampingan dalam mengoperasikan alat dan menjaga kualitas briket yang dihasilkan.
Lebih lanjut dikatakan, masyarakat juga diajarkan cara memilih bahan baku yang baik, dan juga mengatur perbandingan bahan.
Sementara itu pemberian materi mengenai Manajemen Bisnis Usaha Olahan Limbah Mangrove oleh Aludin Al Ayubi, S.Pi., M.Si, serta Manajemen Bisnis dan Digital Marketing oleh Asriati Djonu, S. Pi. M. Si, peserta di berikan pemahaman mengenai kelebihan digital marketing dan kunci sukses pemasaran digital.
Baca juga: Undana Gelar PPM Bagi Masyarakat Pesisir di Ekowisata Mangrove Oesapa Barat
Diharapkan masyarakat mulai memilih siapakah yang akan menjadi pengelola digital marketing briket ini di social media khususnya TikTok, serta pembuatan akun media social untuk pemasaran produk briket, dan ramah tamah bersama.
Selama pelatihan, peserta juga diberikan pendampingan dalam mengoperasikan alat dan menjaga kualitas briket yang dihasilkan. Mereka diajarkan cara memilih bahan baku yang baik, dan juga mengatur perbandingan bahan. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.