Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla ke Anies Baswedan Soal Pilkada Jakarta 2024: Ya Sudah Selesai 

Jusuf Kalla, dedengkot Partai Golkar menyampaikan nasihat ke Anies Baswedan soal Pilkada Jakarta 2024. Semua proses sudah berjalan kini sudah selesai.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
SUDAH SELESAI – Jusuf Kala menasihati Anies Baswedan yang gagal melangkah ke Pilkada Jakarta 2024. Ya, sudah selesai. Masih ada di lain waktu.” 

POS-KUPANG.COM – Jusuf Kalla, dedengkot Partai Golkar menyampaikan nasihat ke Anies Baswedan soal Pilkada Jakarta 2024. Bahwa semua proses terus berjalan dan saat ini langkah Anies ke momen pesta demokrasi tahun 2024 itu telah berakhir.

Anies Baswedan gagal melangkah ke Pilkada Jakarta 2024. Kali ini, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut hanya sebagai penonton di daerah yang dulunya pernah ia pimpin.

"Ya kan sudah jadi kenyataan. Kita kan tidak bisa lagi berandai-andai," kata Jusuf Kalla atau biasa disapa JK usai menjamu Pramono Anung dan Rano Karno di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin 9 September 2024 malam.

Jusuf Kalla mengatakan bahwa kenyataan yang dihadapi Anies Baswedan ini, tidak bisa diubah lagi. JK hanya menekankan bahwa masih ada kesempatan lain waktu.

"Ya sudah selesai, mau apalagi. Masih ada lain kali lah," kata JK singkat.

Sebelumnya, Relawan Anies Baswedan, Geisz Chalifah, menjelaskan soal kronologi Anies Baswedan menolak maju di Pilgub Jawa Barat lewat jalur PDIP.

Geisz mengatakan Anies awalnya ditawari untuk maju di Pilkada Jakarta bersama Rano Karno.

Saat itu, Anies diundang ke DPD PDIP Jakarta dan dilanjutkan dengan kunjungan balik elite PDIP setelahnya untuk menandatangani sejumlah berkas. 

Anies lalu diminta hadir ke DPP PDIP dan direncanakan bakal ikut dalam deklarasi bersama para cakada lainnya.

"Anies diminta hadir ke DPP PDIP untuk bertemu dengan Rano Karno. (Ada rencana Deklarasi) Anies diminta hadir di gedung belakang DPP PDIP, bertemu dengan Rano Karno dan teman-teman PDIP," kata Geisz kepada wartawan, Jumat 30 Agustus 2024.

Namun, pada sorenya, terjadi perubahan nama menjadi Pramono Anung-Rano Karno.

"Cerita di balik itu adalah cerita yang sama dengan partai-partai sebelumnya yang mendukung Anies tetapi lebih kompleks," sambung dia.

Lebih lanjut, Geisz mengatakan Anies kemudian diminta maju untuk Pilgub Jabar oleh PDIP.

Anies berterima kasih atas tawaran tersebut.

"Namun Anies tidak bersedia karena permintaan tersebut semata-mata atas pilihan partai, bahkan tak pernah terdengar warga Jawa Barat meminta Anies maju di daerah tersebut, maupun ada aspirasi dari Dewan Pimpinan Daerah partai," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved