Wisata NTT
Wisata NTT, Pesona Danau Asmara yang Dibaluti Kisah Romantis dan Kaya Mistis di Flores Timur
Keindahan Kabupaten Flores Timur tidak hanya pada pantai dan gunung. Wilayan ini juga danau cantik yang tak kalah mempesona yatu Danau Asmara
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Keindahan Kabupaten Flores Timur tidak hanya pada pantai dan gunung.
Wilayan ini juga danau cantik yang tak kalah mempesona yatu Danau Asmara .
Dan, Jika di ujung barat pulau Flores punya Komodo, maka di ujung timur pulau berjuluk nusa bunga ini, ada obyek wisata yang layak pula dikunjungi.
Di Kabupaten yang berada di ujung timur Flores yaitu Kabupaten Flores Timur, terdapat danau yang warga setempat beri nama sebagai danau Asmara.
Danau Asmara bisa jadi salah satu obyek wisata yang tersembunyi karena gegapnya berita tentang Flores yang berkutat hanya pada Komodo dan juga Danau Kelimutu di Kabupaten Ende.
Baca juga: Wisata NTT, Pesona Batu Basusun Lelogama, Keajaiban Alam di Kabupaten Kupang
Danau Asmara terletak di Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur.
Jarak tempuh dari pusat kota Larantuka (ibu kota Flores Timur) ke danau ini adalah 40-an kilometer.
Bisa ditempuh dalam waktu 40 menit sampai satu jam perjalanan. Di balik cerita mistis dan romantis, danau ini sebenarnya terbentuk akibat letusan gunung Sodoberawao pada 400-500 sebelum masehi.
Nama lain dari Danau Asmara adalah danau Waibelen . Penyebutan danau Waibelen menjadi Danau Asmara terjadi sekitar tahun 1970-an.
Bermula dari kisah sepasang sejoli yang lagi dimabuk asmara. Laki-laki bernama Lio Kelen dan yang wanita bernama Nela Kelen.
Kisah asmara keduanya tak direstui orang tua karena mereka masih punya ikatan kekerabatan keluarga yang masih sangat rapat.
Keduanya berasal dari kampung Tengadei Desa Waibao.
Danau Waibelen kala itu, menjadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat Desa Waibao yang terdiri dari Kampung Keka, Tengadei, Riangpuho, dan Lebao .
Baca juga: Wisata NTT, Desa Pemo yang Mempesona, Penyangga Penyangga di Kawasan Danau Kelimutu
Setiap hari, warga turun ke danau untuk mengambil air, memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik untuk minum, mandi, ataupun mencuci.
Seperti pemuda dan pemudi yang lain, Lio dan Nela pun sering ke danau untuk melakukan aktivitas yang sama.
"Perjalanan asmara sepasang sejoli ini tetap tidak direstui oleh kedua orang tua mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.