Wisata NTT

Wisata NTT,  Desa Pemo yang Mempesona, Penyangga Penyangga di Kawasan Danau Kelimutu 

Namun sejumlah desa di kawasan ini juga memiliki spot yang indah. Pilihan menjungi desa di sekitar danau Kelimutu tidak akan membuat wisatwan menyesal

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
(dokumentasi kemanperkeraf)
Agrowisata strawberry yang ada di Desa Pemo 

POS KUPANG.COM -- Danaa Kelimutus menjadi ikon wisatwa di Flores khususnya di Kabupaten Ende .

Namun sejumlah desa di kawasan ini juga memiliki spot yang indah. Pilihan menjungi desa di sekitar danau Kelimutu tidak akan membuat wisatwan menyesal .

Seperti desa-desa lain di kawasan Danau Kelimutu, panorama alam Desa Pemo sangat menakjubkan. 

Hawa sejuk khas daerah pegunungan membuat siapa saja jadi betah. Bukit dan lembah saling mengapiti, berbalut hijaunya perkebunan kopi warga. 

Perkebunan itu bisa dijadikan spot wisata yang mendatangkan keuntungan ekonomi bagi warga desa. Selain perkebunan kopi, ada pula perkebunan kemiri, jagung, padi, jambu mete, bambu, pisang, dan kacang-kacangan. 

Ada juga fauna seperti gurung garugiwa, monyet, kuda, dan hewan peliharaan masyarakat setempat. 

Baca juga: Wisata NTT,  Pantai Liman Pesonanya Bak Surga yang Terlupakan di  Kabupaten Kupang

Berbagai kekayaan alam, baik flora dan fauna ini menjadi salah satu pilihan bagi pengunjung untuk berwisata, di samping ke danau tiga warna atau Danau Kelimutu

Asalkan itu dikelola dengan konsep ekowisata yang mumpuni, pasti akan memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat. 

Keunggulan Desa Pemo di sekitar Danau Kelimutu Desa Pemo merupakan salah satu desa penyangga kawasan wisata Danau Kelimutu

Secara administratif, desa ini berada di Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan jumlah penduduk 375 jiwa (data tahun 2020). 

Menariknya, selain daya tarik alam, Desa Pemo juga memiliki kekayaan budaya. Masyarakat setempat, misalnya, masih menjalankan proses pembuatan rumah adat yang dilakukan lima tahun sekali. 

Mereka juga memiliki tradisi menenun yang diwariskan nenek moyang dan pembuatan alat musik dari kulit binatang. 

Khusus menenun, warga Desa Pemo masih melestarikan tenun tradisional. Hal ini tampak dari proses dan penggunaan bahan baku alami. 

Baca juga: Wisata NTT, Mendaki Gunung Ile Mauraja di Lembata NTT, Nikmati Dua Gunung dalam Satu Perjalanan

Mulai dari pengolahan kapas mentah menjadi benang, proses pewarnaan yang masih tradisional dengan menggunakan tumbuhan alami sebagai pewarna, hingga proses tenun yang dilakukan secara manual atau tradisional, tanpa ada sentuhan teknologi modern. 

Selanjutnya, wisata budaya yang masih terawat dengan baik hingga sekarang adalah upacara Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata atau Pati Ka Ata Mata. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved