Renungan Harian Kristen Selasa 3 September 2024, Nama di Atas Segala Nama

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Selasa 3 September 2024, Nama di Atas Segala Nama, merujuk pada KITAB FILIPI 2:1-11.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi September 2024. 

Tema Pelayanan GMIT Bulan September 2024, yakni “Hidup Kudus Bagi TUHAN dan Sesama”. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Rasul Paulus merintis jemaat di Filipi dalam perjalanan misi pekabaran Injil yang kedua, pada sekitar tahun 49-50M.

Di jemaat ini, rasul Paulus mengalami penghiburan dan sukacita yang melimpah karena perhatian dan kesungguhan hati jemaat. 

Itu sebabnya, surat Filipi dikenal dengan sebutan surat sukacita, tema sukacita sering muncul dalam surat ini walaupun rasul Paulus berada dalam penjara.

Apakah yang menjadi alasan rasul Paulus tetap bersukacita? Di dalam surat ini, rasul Paulus menyebutkan Nama Yesus sebanyak lima puluh satu kali, baik secara langsung maupun dengan menggunakan kata ganti.

Rasul Paulus tidak begitu peduli atau menganggap penting dimana ia berada, sebab ia yakin bahwa ia tidak pernah sendiri, di sana Yesus pasti ada bersamanya.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 2 September 2024, Kebahagiaan yang Sia-sia

PEMAHAMAN TEKS DAN DISKUSI.

Di bagian awal suratnya (pasal 1), rasul Paulus mengungkapkan sukacita karena nama Yesus dapat diberitakan dan disebarkan, oleh rasul Paulus sendiri maupun siapa saja, entah dengan motif hati yang benar atau tidak, ia katakan “aku bersukacita dan aku akan tetap bersukacita” (1:18). Itu berarti bagi rasul Paulus, nama si pemberita tidak penting! Nama Yesuslah yang terpenting! Nama Yesus lah yang menyebabkan hati rasul Paulus bersukacita, bukan karena namanya dikenal banyak orang.

Hidup rasul Paulus bukan diarahkan kepada pencapaian, menjadi pribadi yang sukses dan dikenal.

Paulus sudah melangkah keluar dari dalam dirinya dan ia bersukacita bahwa yang ada di dalam dirinya bukan lagi dia melainkan Kristus yang hidup di dalam dia (Gal 2:20).

Dengan sikap hati itu, rasul Paulus memberitakan nama Yesus dan ia sangat yakin suatu saat setiap orang akan berlutut menyembah kepada nama Yesus dan setiap lidah akan mengaku nama Yesus Kristus adalah Tuhan.