Pilkada Jakarta
Kisah Anies di Markas PDIP, Dua Jam Menunggu Tanpa Hasil
Setelah tiba di Gedung B kantor DPP PDIP, Anies Baswedan kemudian diarahkan menuju sebuah ruangan yang berada di lantai 3 gedung tersebut.
Di lantai 3 kantor DPP PDIP itu tampak sejumlah jajaran DPP serta calon kepala daerah seperti Andika Perkasa. Megawati kemudian membuka pembicaraan bersama jajaran partainya serta orang-orang yang ada di lokasi itu.
Kembali ke Anies. Di tengah perbincangan serta diskusi bersama Rano Karno, Anies dihampiri seorang elite PDIP, memintanya untuk segera bersiap-bersiap menemui Megawati yang berada di lantai 3 Gedung Utama DPP PDIP.
Elite PDIP itu menyampaikan bahwa alangkah baiknya jika Anies-Rano Karno menemui Megawati sebelum bersantap makan siang. Sebagai gambaran, Gedung B ini persis berada di belakang Gedung Utama kantor DPP PDIP. Di mana, pada lantai 3 tersambung gedung B dengan gedung utama DPP.
Anies pun bersiap sembari menenteng buku catatan bersampul coklat milikinya. Namun sebelum ia sempat melangkahkan kakinya, Anies kembali diminta menunggu sebentar oleh elite PDIP itu.
Ia ingin memastikan terlebih dulu kepada elite PDIP lainnya soal pertemuan Anies-Rano Karno dengan Megawati. Nyatanya setelah berkomunikasi antar elite PDIP, diputuskan bahwa pertemuan Anies-Rano Karno dengan Megawati mesti ditunda.
Sumber Tribunnews bercerita bahwa ada hal lain yang mesti dibahas pada tahap selanjutnya. Sumber itu tak menceritakan detail hal apa yang perlu dibahas selanjutnya, sehingga pertemuan Anies-Rano Karno dengan Megawati harus ditunda.
Mendengar kabar itu, Anies pun kembali melanjutkan diskusinya dengan Rano Karno. Banyak hal yang dibahas oleh keduanya terkait permasalahan yang ada di Jakarta. Apalagi, keduanya merupakan mantan gubernur yang pernah memimpin daerah masing-masing.
Baca juga: Ahokers Sangat Kecewa Jika Bu Mega Pilih Anies Baswedan untuk Pilkada Jakarta
“PDI perjuangan itu selalu membangun komunikasi dan dialog. Memang Pak Anies tadi kita lihat sempat datang, di gedung B ketemu sama si Doel, Bang Rano, betul enggak? Kalian harus ingat bahwa Pak Rano, Bung Rano ini adalah gubernur Banten, wakil gubernur Banten. Pak Anies itu gubernur DKI. Masa gubernur DKI sama gubernur Banten berdiskusi tidak boleh? Boleh kan, jadi dalam rangka untuk silaturahmi untuk membicarakan sebetulnya DKI ke depan itu seperti apa, tukar menukar pengalaman,” kata Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui terpisah.
Sumber lain menceritakan bahwa Anies berada di kantor DPP PDIP Gedung B selama kurang lebih 2-3 jam. Selama 2-3 jam itu dia hanya ditemani oleh Rano Karno.
Anies juga sempat mendengarkan pengumuman enam pasangan calon gubernur-wakil gubernur dari PDIP yang dibacakan hari ini. Dari enam calon gubernur yang diumumkan hari itu, tak ada nama Anies.
Mantan Menteri Pendidikan itu juga sempat menyaksikan pidato Megawati dalam acara itu melalui sambungan daring. Pada akhirnya Anies kemudian memilih beranjak pergi dari kantor DPP PDIP.
Dan sejak kedatangan hingga kepulangannya, ia tak sempat bertemu dan berbicara dengan Ketum PDIP itu. Masih menjadi misteri apa sebenarnya yang terjadi dalam waktu 2 jam Anies menunggu tanpa hasil itu. Apakah pada akhirnya ia batal diusung menjadi calon gubernur Jakarta, hanya elite PDIP yang tahu.
Namun menurut Djarot Saiful Hidayat, kewenangan memutuskan bakal calon gubernur di daerah-daerah khusus seperti Jakarta adalah kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Oh, kalau seperti itu, sekali lagi, khusus untuk Jakarta, utamanya, ya, Jakarta, Jawa Timur, daerah-daerah yang strategis, itu adalah kewenangan dari Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum," kata Djarot.
Menurutnya, sebagai Ketua Umum PDIP, Megawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa yang akan diusung. "Jadi, kita berikan sepenuhnya kepada Ibu Ketua Umum untuk menggunakan hak prerogatifnya," ujar Djarot.
Baca juga: Anies Baswedan Diundang ke Markas PDIP, Kenakan Baju Tenun Merah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.