Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 21 Agustus 2024, Hari Peringatan Santo Pius X, Paus

Sebagai Paus, dia juga dikenal sebagai pembawa kesembuhan yang berkharisma bagi beberapa orang dari penyakitnya.

Editor: Rosalina Woso
Dok. POS-KUPANG.COM
RP Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Rabu 21 Agustus 2024, Hari Peringatan Santo Pius X, Paus 

Oleh: RP Markus Tulu SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 21 Agustus 2024, Hari Peringatan Santo Pius X, Paus

Yeh. 34:1-11

Injil: Matius 20: 1-16.

Pada Hari Peringatan Santo Pius X, Paus; Kita diminta untuk merenung makna hidup beriman kita. Inspirasi hidup yang ditulis dalam surat wasiatnya santo Pius menegaskan, "Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin dan saya ingin mati secara miskin." 

Paus Pius X yang dilahirkan dari sebuah keluarga petani miskin ini kemudian dikenal umat dari kesalehan hidupnya dan kefasihan berbicara dalam berbagai kegiatan pastoral. Tekanan perhatian pastoralnya adalah mengembalikan umatnya kepada penghayatan iman yang benar.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 20 Agustus 2024, Kekayaan Sarana Keselamatan 

Memang benar bahwa karena kerendahan hatinya semula dia menolak ketika para kardinal memilihnya untuk menjadi Paus menggantikan Paus Leo XIII yang meninggal itu. Karena menurutnya terlalu mulia untuk menjabat martabat gerejawi yang luhur itu. Tapi karena desakan para Kardinal akhirnya dia menerima juga. Tekadnya sebagai Paus yang merupakan wakil Kristus di dunia adalah "membarui segala sesuatu di dalam Kristus. Sebagai Paus, dia juga dikenal sebagai pembawa kesembuhan yang berkharisma bagi beberapa orang dari penyakitnya.

Pesan rohani; sebagai gembala kita tentu punya tanggungjawab yang besar dan berat untuk menuntun domba-domba agar tidak tersesat atau hilang. Hal terpenting sebagai gembala kita tidak boleh menjadi penghalang atau pun menyesatkan domba-domba. Entah sebagai gembala atau pun domba kita semua mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh keselamatan. 

Penting untuk kita hayati adalah setia dengan apa yang sudah disabdakan Tuhan kepada setiap kita dan taat terhadap perintah-Nya. Lebih dari yang ada adalah haknya Tuhan seturut kemurahan hati-Nya. Karena itu jangan merasa diri lebih pantas dan jangan menuntut lebih dari yang sudah disabdakan Tuhan. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved