Timor Leste

Kunjungan Paus Fransiskus, Pemuda Katolik Timor Leste Adakan Pelatihan Pastoral bagi Kaum Muda

Komisi Nasional Pemuda Katolik Timor Leste memulai pelatihan pastoral khusus bagi kaum muda di Dili sebagai bagian dari persiapan kunjungan Paus.

Editor: Agustinus Sape
TATOLI/FRANCISCO SONY
Komisi Nasional Pemuda Katolik Timor Leste (CNJCTL)-Portugis), Jumat (16/8/2024), memulai pelatihan pastoral khusus bagi kaum muda di Dili sebagai bagian dari persiapan menjelang kunjungan Paus Fransiskus di Dili pada bulan September 2024. 

POS-KUPANG.COM, DILI - Komisi Nasional Pemuda Katolik Timor Leste (CNJCTL)-Portugis), Jumat (16/8/2024), memulai pelatihan pastoral khusus bagi kaum muda di Dili sebagai bagian dari persiapan menjelang kunjungan Paus Fransiskus di Dili pada bulan September 2024.

Ketua Eksekutif CNJCTL, Pastor Fransisko Indra do Nascimento Tey Seran mengatakan, sejak dijadwalkan kunjungan Paus Fransiskus, CNJCTL mengambil tanggung jawab untuk membentuk tim sendiri dan memberikan pelatihan pastoral khusus bagi kaum muda.

Tema yang diambil dalam pelatihan hari ini sesuai dengan tema kunjungan Paus Fransiskus di Timor Leste "A Vossaa Fe, Seja A Vossa Cultura - Agar Iman Anda Menjadi Budaya Anda" dan semua pelatihan ini bertujuan agar semua kaum muda bisa mendalami diri mereka dan bisa mengetahui ini sebagai referensi untuk menjadi seorang Kristen sesungguhnya," jelas Pastor Indra di Kantor Keuskupan Agung Metropolitan Dili, Jumat.

Mengikuti tema kunjungan Paus tersebut, CNJCTL sudah menghadirkan dan membentuk tim untuk membawakan tiga topik berbeda, seperti Fivo Freitas membawakan topik Keutamaan Santo Petrus dan Penerusnya (Perspektif Gerejawi).

Adapun Suster Julia Marcal FMA membawakan materi tentang Biografi dan Ajaran Paus Fransiskus serta Ensiklik dan Nasihat, terakhir giliran Pastpr Joao Guterres yang membawakan topik Inkulturasi Injili dalam Budaya Timor.

Sementara Perwakilan Kaum Muda dari Gerakan Foinsa'e Katolika (FOSCA), Joao Fernando sangat mengapresiasi inisiatif CNJCTL dalam menghadirkan kaum muda untuk mengikuti pelatihan dalam menyiapkan diri menerima kunjungan Paus Fransiskus di Timor Leste serta menguatkan kembali iman sebagai seorang Kristen.

"Saya sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini untuk bisa mengetahui tujuan kunjungan Paus Fransiskus dan saya percaya dengan kunjungan ini bisa meningkatkan iman saya pada kepercayaan saya khususnys sebagai kaum muda yang saat ini kehilangan identitas mereka," katanya.

Baca juga: Kelompok HAM Pertanyakan Anggaran 12 Juta Dollar untuk Kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste

Perwakilan Gerakan Alin-Maun Claretiano (AMC) dari Paroki Sao Jose Aimutin Dili, Joana Carvalho mengakui pelatihan pastoral memiliki peranan penting dalam membentuk karakter, iman, dan kepemimpinan dalam komunitas gereja dan masyarakat luas.

"Saya sangat senang bisa hadir di sini karena pelatihan pastoral bagi kaum muda Katolik ini sangat penting karena membekali kami dengan pengetahuan serta sikap sosial yang diperlukan untuk menjadi pemimpin masa depan dalam gereja dan masyarakat," katanya.

Disebutkan, ada lebih dari 300 kaum muda yang ikut hadir dalam pelatihan tersebut merupakan perwakilan dari setiap paroki di Dili, sekolah negeri dan sekolah Katolik, mahasiswa universitas serta perwakilan dari berbagai federasi olahraga.

Pendaftaran misa bukan untuk membatasi

Sebelumnya, Uskup Agung Keuskupan Agung Metropolitan Dili, Dom Virgilio Kardinal do Carmo da Silva, mengklarifikasi bahwa pendaftaran yang dilakukan di setiap paroki tidak dimaksudkan untuk membatasi partisipasi umat Katolik dalam misa agung yang akan dipimpin oleh Paus Fransiskus di Tasitolu pada 10 September 2024.

KARDINAL TIMOR LESTE_04059
Uskup Agung Keuskupan Agung Metropolitan Dili, Dom Virgilio Kardinal do Carmo da Silva

Seperti disampaikan melalui siaran pers Pemerintah, Kardinal Virgilio menekankan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ditujukan unuk semua orang dan bahwa pendaftaran hanya berfungsi untuk mengataur logistik yang diperlukan untuk acara tersebut.

"Pendaftaran yang dilakukan tidak dimaksudkan untuk membatasi partisipasi. Kami melakukan pendaftaran untuk mengetahui berapa banyak umat beriman yang datang dari kotamadya yang perlu diangkut dan bagaimana menuju ke tempat acara, dan untuk menghitung tempat yang disiapkan di Tasitolu bagi umat Katolik di setiap kotamadya, sehingga umat dapat mengatur diri mereka sendiri dengan cara ini," jelas Kardinal kepada wartawan Senin (12/8/2024).

(tatoli.ti/cidalia fatima)

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved