Wisata NTT

Wisata NTT, Kampung Adat Todo, Pusat Peradaban Minangkabau di Flores Barat

Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki bayak kampung adat yang menggambarkan masa lalu wilayah ini. Dan, kampung ada itu ada yang memiliki keterikata

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
(KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)
Para Dosen Universitas Bina Nusantara Jakarta, Oktober 2018 mengabadikan kunjungan mereka di perkampungan tradisional Todo di Kabupaten Manggarai, NTT, dengan latar belakang Mbaru Niang Todo. 

POS KUPANG.COM -- Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki bayak kampung adat yang menggambarkan masa lalu wilayah ini .

Dan, kampung ada itu ada yang memiliki keterikatan dengan wilayah lain seperti kampung adat Todo di Manggarai Barat .

Dan, Menjelajahi perkampungan-perkampungan adat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai dari bagian barat Flores sampai di bagian timur terdapat kampung-kampung tradisional dan kampung-kampung tua dengan usia ribuan tahun.

Salah satu dari sekian perkampungan tradisional di Flores barat adalah kampung adat Todo yang dikenal sebagai pusat peradaban Minangkabau.

Orang Flores menyebutnya "Minangkebau". Tak ada yang membantah tentang penelusuran orang Minangkabau di kampung tradisional Todo, Desa Todo, Kecamatan Satarmese Utara, Kabupaten Manggarai.

Selain itu kampung tradisional ini sebagai pusat kerajaan Manggarai di zaman dulu.

Baca juga: Wisata NTT, Pesona Pantai Ketebe di di Kabupaten Manggarai, Bisa Santai di Hamparan Pasir Putih

Berbagai kisah lisan dan kisah yang sudah dituangkan dalam berbagai buku sejarah Manggarai, Kampung adat Todo selalu dicantumkan dalam berbagai dokumentasi tertulis karena raja-raja pertama di wilayah Manggarai Raya tinggal dan hidup di kampung itu yang berada di kawasan Lembah Todo.

Deretan nama-nama Raja Manggarai selalu berasal dari Kampung Todo sejak masuknya tokoh Mashur dari Minangkabau ke wilayah Manggarai dan menetap di kampung Todo ratusan tahun yang lalu.

Selama ini saya hanya mendengar kisah raja-raja Manggarai yang berasal dari kampung adat Todo dan saya belum pernah mengunjungi perkampungan itu sebelumnya.

Akhirnya saya bisa mengunjungi perkampungan tradisional Todo bersama rombongan dosen program doktoral bagian resources management Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta akhir Oktober 2018.

Baca juga: Soal Ujian Sekolah dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 199 KM Merdeka Edisi Revisi

Ketertarikan dari dosen Universitas Binus Jakarta yang dipimpin Dr Dyah Budiastuti untuk mengunjungi perkampungan tradisional Todo karena ada sejumlah dosen Binus berasal Minangkabau dan Batak serta berbagai daerah lain di Tanah Air.

Disambut Tarian Sepa dan Lopa
Hari itu, Selasa 2 Oktober 2018, rombongan beranjak dari penginapan mereka di kota dingin Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. Pertama, rombongan itu mengunjungi Sekolah Menengah Atas Katolik Setia Bakti Ruteng .

Hari itu rombongan menyewa bus Gunung Mas. Setiba di pintu gerbang sekolah itu, Kepala Sekolah SMAK Setia Bakti, Sr. Irmina Bezo, SSPS bersama dengan guru dan ratusan siswa dan siswi di sekolah tersebut memadati pintu gerbang.

Sejumlah penari sudah siap menyambu tamu khusus dari Universitas Binus Jakarta pagi itu.

Tarian Sepa dan Lopa dipentaskan untuk memberikan penghormatan dan penghargaan kepada rombongan atas kunjungan khusus itu di lembaga pendidikan tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved