Kunci Jawaban
Soal Ujian Sekolah dan Kunci Jawaban IPS Kelas 10 Halaman 247 248 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
Berikut soal ujian sekolah dan kunci jawaban pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS kelas 10 halaman 247 248 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Kebiasaan Konsumsi Kopi: Masyarakat Kalimantan Barat memiliki budaya ngopi yang kuat, yang menciptakan permintaan yang konsisten untuk kopi lokal. Budaya ini meningkatkan konsumsi kopi dan, dengan demikian, permintaan terhadap kopi Liberika Sendoyan.
- Ketergantungan pada Pasokan Eksternal:
Kurangnya Produksi Lokal: Karena produksi lokal yang tidak mencukupi, masyarakat sering kali membeli kopi dari luar daerah. Hal ini menunjukkan ketergantungan pada kopi luar, meskipun ada potensi untuk memenuhi kebutuhan dengan kopi lokal jika pasokan memadai.
- Harga dan Aksesibilitas:
Harga yang Relatif Mahal: Dengan harga biji kopi yang berkisar antara Rp45.000—Rp50.000 per kilogram, kopi Liberika Sendoyan mungkin dianggap mahal dibandingkan dengan kopi dari daerah lain atau kopi impor. Harga yang tinggi dapat membatasi aksesibilitas bagi sebagian konsumen.
Ketidakterjangkauan: Jika pasokan terbatas, konsumen harus memesan terlebih dahulu, yang dapat mempengaruhi kemudahan akses ke kopi dan mempengaruhi permintaan secara keseluruhan.
- Fluktuasi Harga Komoditas Lain:
Peralihan dari Lada: Pada awalnya, petani beralih menanam lada karena harga lada yang tinggi. Ketika harga lada meredup, mereka kembali menanam kopi, tetapi periode ketidaktentuan ini dapat mempengaruhi stabilitas pasokan kopi dan permintaan.
- Kurangnya Infrastruktur dan Pemasaran:
Keterbatasan Infrastruktur: Kurangnya infrastruktur untuk pengolahan kopi dalam skala besar dan distribusi dapat membatasi kemampuan untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi.
Pemasaran yang Terbatas: Strategi pemasaran yang belum optimal atau kurangnya branding dapat mempengaruhi kemampuan kopi Liberika Sendoyan untuk menarik perhatian pasar yang lebih luas, meskipun permintaan lokal tinggi.
- Kesadaran dan Edukasi Konsumen:
Informasi dan Kesadaran: Jika konsumen tidak cukup sadar tentang kualitas dan keunikan kopi Liberika Sendoyan, mereka mungkin tidak mencari atau membeli produk tersebut, meskipun permintaan ada.
3. Mengapa masalah penawaran tersebut dapat muncul?
Jawaban: Berikut adalah beberapa penyebab utama mengapa masalah penawaran tersebut dapat muncul:
- Luas Kebun yang Terbatas:
Keterbatasan Lahan: Dengan luas kebun yang hanya sekitar 1,5 hektare, kapasitas produksi kopi sangat terbatas. Luas lahan yang kecil membatasi jumlah kopi yang dapat diproduksi dan disuplai ke pasar.
Pergeseran Fokus Pertanian: Sebelumnya, petani mungkin telah mengalihkan lahan mereka dari kopi ke tanaman lain seperti lada karena harga lada yang tinggi. Kembali menanam kopi memerlukan waktu dan investasi untuk mengembalikan lahan ke kondisi ideal untuk kopi.
- Pengelolaan Pascapanen:
Proses Manual: Pengelolaan pascapanen yang dilakukan secara manual, mulai dari pengupasan kulit luar hingga dalam biji kopi, memerlukan waktu dan tenaga. Proses manual ini dapat menyebabkan beberapa masalah:
Biji Kopi Rentan Pecah: Proses pengolahan manual dapat menyebabkan biji kopi pecah atau rusak, mempengaruhi kualitas dan nilai jual biji kopi.
Kapasitas Terbatas: Karena pengerjaan secara manual, volume pengolahan biji kopi terbatas, sehingga tidak dapat memenuhi permintaan yang tinggi dengan cepat.
- Teknologi dan Infrastruktur:
Kurangnya Teknologi Modern: Keterbatasan teknologi modern untuk pengolahan kopi dapat memperlambat proses produksi. Tanpa mesin pengolah yang efisien, proses manual akan terus menjadi kendala utama.
Infrastruktur Terbatas: Infrastruktur yang tidak memadai untuk penyimpanan, pengolahan, dan distribusi kopi dapat menghambat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Misalnya, fasilitas pengeringan dan penyimpanan yang buruk dapat mempengaruhi kualitas kopi.
- Pengetahuan dan Keterampilan:
Kurangnya Keterampilan: Petani mungkin belum sepenuhnya terampil atau terlatih dalam teknik budidaya dan pengolahan kopi yang optimal. Hal ini dapat mempengaruhi hasil panen dan kualitas kopi yang diproduksi.
Pelatihan Terbatas: Jika petani tidak mendapatkan pelatihan yang cukup mengenai praktik pertanian modern atau teknik pengolahan pascapanen, hal ini dapat membatasi efektivitas dan efisiensi produksi mereka.
- Permasalahan Pemasaran dan Branding:
Kurangnya Strategi Pemasaran: Strategi pemasaran yang belum optimal dapat mempengaruhi kemampuan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan penawaran produk. Branding yang kuat diperlukan untuk menarik konsumen dan menciptakan permintaan yang lebih besar.
Pengemasan dan Labeling: Meskipun kopi dikemas dengan merek sesuai nama desa, pengemasan yang tidak memadai dapat mempengaruhi daya tarik produk dan kesadaran konsumen.
- Faktor Ekonomi dan Keuangan:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.