Prospek KUR BMI Tak Secerah KUR Mikro dan KUR Kecil 2024, Ini Faktanya

POS-KUPANG.COM – Penyaluran dana KUR 2024 untuk Buruh Migran Indonesia atau KUR BMI atau KUR TKI, rupanya tidak secerah dana Kredit Usaha Rakyat untuk kategori KUR Super Mikro, KUR Mikro dan KUR Kecil.

Penyaluran dana di sektor BMI atau TKI sedikit lebih lemah atau tidak sekencang penyaluran dana KUR untuk kategori KUR Mikro dan KUR Kecil. Makanya akan dipelajari dulu seperti apa strategi yang akan dilakukan ke depan.

”Penyerapan dana KUR untuk Buruh Migran atau TKI relatif rendah. Makanya nanti akan dibedah dulu untuk tahu apa penyebabnya. Mengapa dengan bunga KUR yang kecil (6 persen per tahun), serapan dana KUR BMI atau KUR TKI malah rendah.”

Hal tersebut disampaikan Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gede Edy Prasetya, di acara Simposium Nasional Proyek Tata Kelola Migrasi untuk Pembangunan Berkelanjutan, di Jakarta, Selasa 23 Juli 2024 sebagaimana dilansir dari Kompas.Com Senin 29 Juli 2024.

Untuk diketahui, sampai akhir Juli 2024 ini, realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) penempatan Pekerja Migran Indonesia masih rendah. Dari plafon dana yang dialokasikan sebesar Rp 115 miliar, total penyalurannya baru mencapai Rp 16,5 miliar.

Padahal fasilitas KUR yang diberikan kepada calon pekerja migran atau KUR Buruh Migrant itu maksimal Rp 100 juta dengan bunga 6 persen per tahun.

Baca juga: Realisasi KUR Sektor Pertanian di Bank Mandiri Paling Tinggi dari yang Lain

Baca juga: KUR BRI Semakin Tak Terkejar, Sektor Produktif Jadi Bidikan Utama

Dalam keterangan resminya, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan bahwa hingga 31 Mei 2024, realisasi KUR BRI 2024 mencapai Rp 76,4 triliun atau setara dengan 46, 33 persen dari Rp 165 Triliun Kuota KUR BRI 2024.

Karena itu, Supari optimis, realisasi KUR BRI 2024 bisa mencapai target hingga akhir tahun 2024. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS