Kabar Artis

Wisata NTT, Air Terjun Wae Teong Sara Sisi Lain Keindahan Flores di Manggarai Barat

Kabupaten Manggarai Barat tidak hanya memiliki Labuan Bajo yang sudah fenomenal.Spot lain yang tak kalah indah dan wajib masuk daftar spot kunjunga

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
via Kompas.com
Air terjun Wae Teong Sara, Kecamatan Ndoso, dibagian utara Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu spot yang bisa dijelajahi oleh para petualang alam semesta, Rabu, (13/4/2022). 

POS KUPANG.COM -- Kabupaten Manggarai Barat tidak hanya memiliki Labuan Bajo yang sudah fenomenal .

Spot lain yang tak kalah indah dan wajib masuk daftar spot kunjungan saat liburan ke Labuan Bajo adala Air Terjun Wae Teong Sara

Kawasan ini Termasuk di sisi utaranya Kabupaten Manggarai Barat. Berlokasi di Kecamatan Ndoso, ada satu air terjun indah bernama Wae Teong Sara.

Keindahannya masih hanya diketahui orang lokal setempat. Belum begitu banyak turis asing dan domestik yang menjelajahi wilayah Kecamatan Ndoso.

Keindahan tempat wisata itu masih butuh dipromosikan agar tidak terus tersembunyi.

Pastor Paroki Santo Fransiskus Tentang bernama Wilbrodus Andre Bisa, biasa disapa Pater Andre jadi salah satu pihak yang sangat gencar mempromosikan kekayaan alam di Kecamatan Ndoso .

Kejuaraan Selancar Internasional, WSL Krui Pro, Kembali Digelar di Pesisir Barat Artikel Kompas.id Tak hanya berwisata, ia juga mengajak warga setempat merawat sumber mata air dengan menanam pohon.

Baca juga: Wisata NTT, Kunjungi Pantai Neren Watotea saat Liburan ke Flores Timur, Pantai yang Mempesona

Ia juga mengajak warga di wilayah itu untuk berwisata di sejumlah air terjun serta sumber mata air sambil menjaga sumber mata air dengan menanam pohon.

Wisata sambil lestarikan alam

Pater Andre pun menanamkan kearifan kosmologis sesuai dengan budaya masyarakat setempat.

Menurut dia, pembangunan ekonomi dan kemajuan teknologi yang dicapai dengan mengeksploitasi manusia dan sumber daya alam telah merusak alam, masyarakat, dan pribadi manusia.

Kesadaran atas dampak negatif yg terjadi mengingatkan manusia pada kebutuhannya untuk mengembangkan kearifan, secara bertanggung jawab memelihara dan mengamankan dunia.

Baca juga: Wisata NTT, Ritual Reba Masyarakat Ngada NTT, Syukur pada Tuhan, Alam, dan Leluhur

Ketika paham yang menempatkan manusia di atas alam mulai dipersoalkan, ajaran dan tradisi kuno yang mengedepankan kearifan kosmologis dipandang perlu dikembangkan untuk menghasilkan sebuah keseimbangan baru.

"Konservasi dan jelajah alam Wae Teong Sara, Tentang, Kecamatan Ndoso memberikan satu suasana baru bagi masyarakat untuk mengenal alam dan kearifan alam bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya," tutur Pater Andre kepada Kompas.com belum lama ini .

Ia berharap para petualang alam di Manggarai Barat berkunjung ke wilayah utara sambil menikmati kearifan lokal masyarakat setempat dan juga belajar dari masyarakat tentang ramah dengan alam dan berkonservasi sesuai dengan kearifan masyarakat setempat. *

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved