Konflik Israel Houthi

Pemimpin Kelompok Pemberontak Houthi Peringatkan Eskalasi Serangan Lebih Lanjut ke Israel 

Serangan Houthi ke Israel pada hari Jumat adalah serangan jarak jauh dalam konflik sejauh ini. Drone tersebut menempuh jarak 3.600 km.

Editor: Agustinus Sape
EN.MEHRNEWS.COM
Serangan Houthi ke Tel Aviv, ibu kota Israel, Jumat (19/7/2024). 

Outlet berita yang terkait dengan Houthi mengatakan tiga orang tewas dan lebih dari 80 orang terluka dalam serangan hari Sabtu, yang menurut pejabat Houthi Mohammed Abdulsalam adalah "agresi brutal Israel terhadap Yaman".

Pada Minggu pagi, militer Israel mengatakan telah menembak jatuh sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman sebelum melintasi wilayah udara Israel.

Ia menambahkan bahwa sirene udara telah diaktifkan di pelabuhan Eilat di Laut Merah Israel “mengikuti kemungkinan jatuhnya pecahan peluru”.

Abdulsalam mengatakan bahwa serangan Israel bertujuan untuk menekan kelompok Houthi agar berhenti mendukung warga Palestina di Gaza, sesuatu yang menurutnya tidak akan terjadi.

Ini adalah pertama kalinya Israel menanggapi secara langsung apa yang disebutnya sebagai ratusan serangan drone dan rudal Yaman yang ditujukan ke wilayahnya dalam beberapa bulan terakhir.

Rekaman dari Hodeidah menunjukkan kebakaran besar berkobar pada Sabtu malam. Pemerintahan Houthi di Sanaa mengatakan Israel menyerang fasilitas penyimpanan minyak di dekat pantai, serta pembangkit listrik di dekatnya.

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, “Setelah sembilan bulan serangan udara terus menerus oleh Houthi di Yaman terhadap Israel, jet tempur IAF [Angkatan Udara Israel] melakukan serangan operasional ekstensif sejauh 1.800 km [1.118 mil) jauhnya melawan sasaran militer teroris Houthi" di kawasan pelabuhan Hodeidah.

“IDF mampu beroperasi di mana pun diperlukan dan akan menyerang kekuatan apa pun yang membahayakan warga Israel,” kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa operasi hari Sabtu itu diberi nama sandi Outstretched Arm.

Gallant mengatakan jet-jet Israel menyerang kelompok tersebut karena mereka telah merugikan warga Israel.

“Houthi menyerang kami lebih dari 200 kali. Pertama kali mereka melukai warga Israel, kami menyerang mereka. Dan kami akan melakukan ini di mana pun jika diperlukan,” katanya.

Berbicara pada Sabtu malam setelah serangan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya akan mempertahankan diri “dengan segala cara”.

“Siapa pun yang merugikan kami akan membayar harga yang sangat mahal atas agresi mereka,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi, seraya mengklaim bahwa pelabuhan tersebut adalah pintu masuk senjata Iran.

Ia juga mengatakan bahwa hal ini menunjukkan kepada musuh-musuh Israel bahwa tidak ada tempat yang tidak dapat dijangkau oleh Israel.

Pada hari Jumat, satu blok apartemen di Tel Aviv dihantam oleh apa yang menurut pejabat militer Israel adalah kendaraan udara tak berawak (UAV) buatan Iran, yang telah dimodifikasi untuk terbang jarak jauh.

Kelompok Houthi mengatakan merekalah yang melakukan serangan itu, dan berjanji akan melancarkan serangan lebih lanjut.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved