Wisata NTT
Wisata NTT, Rumah Adat Desa Ile Padung, Bukti Peradaban Masa Lalu di Flores Timur
Di Flores Timur juga menyimpan kekayaan budaya dan peradaban masa lalu yang masih bisa dilihat hingga kini salah satu adalah rumah adal Desa Ile Padun
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Kabupaten Flores Timur tidak hanya memiliki pemandangan alam yang indah serta hasil laut yang melibah .
Di Flores Timur juga menyimpan kekayaan budaya dan peradaban masa lalu yang masih bisa dilihat hingga kini salah satu adalah rumah adal Desa Ile Padung .
Dikutip dari parekrafntt.id, Desa wisata Ile Padung berada di Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur (Flotim) ProvinsiNusa Tenggara Timur, merupakan salah satu dari 438 desa yang tersebar di 40 kecamatan di Flotim, Lembata, dan Alor.
Penduduk di tiga Kabupaten ini termasuk dalam Rumpun Suku Lamaholot. Warga Suku lamaholot memiliki bahasa daerah, adat istiadat, dan budaya yang hampir sama karena diyakini memiliki satu leluhur.
Baca juga: Wisata NTT, Waibelen Danau Cantik di Ujung Timur Pulau Flores
Masyarakat yang berada di Kabupaten Flores Timur (Flotim) masih menjunjung tinggi adat istiadat yang menjunjung tinggi kekerabatan antara suku. Dan memiliki banyak sekali tradisi yang diwariskan leluhur yang masih terus dilestarikan.
Salah satu tradisi yang terus dijaga Desa wisata Ile Padung adalah pembangunan rumah adat atau koke bale.
Rumah Adat Koke Bale berbentuk berupa rumah panggung yang tidak berdinding dan ditopang oleh sejumlah tiang dengan lukisan motif khas suku setempat.
Rumah Adat Koke Bale banyak disimpan perangkat gong gendang yang digunakan saat ritual adat. Terdapat juga tulang-tulang hewan kurban yang dipajang disekeliling Rumah Adat Koke Bale.
Nama Koke Bale artinya rumah induk, rumah asal, rumah leluhur, leluhur atau Kewokot adalah utusan penguasa tertinggi, yakni Lera Wulan (matahari bulan), untuk melindungi tiap-tiap keturunannya. Model rumah Adat Koke Bale di setiap desa adalah panggung, dilengkapi dengan benda-benda purbakala, peninggalan leluhur, yang diyakini memiliki kekuatan gaib.
Baca juga: Wisata NTT , Wisawatan Wajib Kunjungi 5 Destinasi Pantai Ini Saat Liburan ke Flores Timur
Rumah Adat Koke Bale biasanya dibangun persis di tengah desa dengan pelataran berukuran 500-1.000 meter persegi.
Halaman atau pelataran ini menjadi tempat masyarakat menampilkan pertunjukan tradisional khas Lamaholot, seperti tarian hedung, hamang, dolo-dolo, uah, tandak, dan pencak silat tradisional.
Rumah Adat Koke Bale ditempatkan di tengah desa karena merupakan cikal bakal lahirnya manusia pertama di desa itu dan dipercaya sebagai leluhur desa dan berkembang para keturunannya menyebar ke utara, selatan, timur, dan barat.
Setiap penduduk atau warga Lamaholot tahu asal-usul mereka, yang diceritakan dari generasi ke generasi, mereka paham dari mana asal-usul mereka. Rumah Adat Koke Bale merupakan jiwa, pusat hidup, nyawa dari semua anggota masyarakat atau suku Lamaholot pada umumnya, khususnya di dalam Desa Ile Pedung.
Baca juga: Wisata NTT, Pantai Nuha Waibalun Larantuka, Tempat Wisata Rohani Katolik di Flores Timur
Oleh karena itu, ketika diadakan upacara adat di Rumah Adat Koke Bale, setiap penduduk atau warga dari desa Ile Pedung, entah di mana pun mereka berada, turut berkontribusi.
Masing-masing dari mereka mengirim uang kepada anggota keluarga di desa Ile Pedung, untuk dibelanjakan hewan kurban atau persembahan dan juga sirih pinang bagi leluhur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.