Pilgub DKI Jakarta
Kaesang Rayu PKS Tinggalkan Anies Baswedan di Jakarta?
Kaesang Pangarep mengusulkan agar Presiden PKS Ahmad Syaikhu untuk maju sebagai calon gubernur (Cagub) Jakarta
“Syarat berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dan 25 (dua puluh lima) tahun untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati atau Calon Walikota dan Wakil Walikota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) huruf d terhitung sejak pelantikan Pasangan Calon terpilih,” sebagaimana dikutip dari lampiran PKPU 8 Tahun 2024 yang diterima Tribunnews, Selasa.
Artinya, bakal calon kepala daerah boleh mendaftar meski usianya masih belum mencapai syarat usia minimal. Asalkan jika nantinya telah dilantik, usia calon kepala daerah itu telah memenuhi syarat yang diatur dalam PKPU.
Aturan baru KPU itu disebut-sebut membuka jalan bagi Kaesang maju di Pilkada. Kaesang saat ini berumur 29 tahun. Kaesang yang merupakan Ketum PSI tersebut baru akan genap berusia 30 tahun pada 25 Desember mendatang.
Kaesang Unggul di Kandang Banteng?
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidajat mengatakan, hasil survei elektabilitas Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul di Pilkada Jawa Tengah (Jateng) bukan menjadi patokan.
“Bagi PDIP, survei itu bukan patokan ya. Itu gambaran ya,” kata Djarot di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7).
Djarot menegaskan, semua figur berpeluang untuk maju dalam Pilkada Jakarta maupun Jateng, namun perlu pendalaman.
Dia menjelaskan, PDIP tak hanya memikirkan survei elektabilitas dari seorang kandidat, melainkan kapasitas dan integritas.
“Bagi kita, bukan hanya kita harus memikirkan tentang hasil survei sekarang. Tetapi lebih banyak, kalau kita melihat sosoknya ya, kapasitasnya, integritasnya, kemampuannya,” ujar Djarot.
Di sisi lain, Djarot menuturkan bahwa PDIP tak terburu-buru menentukan calon yang akan diusung, pihaknya mendengarkan suara rakyat.
“Karena nanti yang akan terkena dampaknya, atau manfaatnya adalah rakyat pemilih. Jadi, mari kita dengarkan, termasuk juga bagaimana problem yang dihadapi masing-masing daerah,” ucapnya.
Anggota Komisi II DPR RI ini memastikan PDIP sangat serius untuk menghadapi Pilkada serentak 2024.
“Makanya di kita sudah dibentuk Tim Pemenangan Pilkada secara nasional, termasuk juga penguatan DPP dengan menambah personil,” imbuh Djarot.
Terbaru, hasil jajak pendapat lembaga survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Kaesang berada di urutan pertama dalam simulasi semi terbuka 20 nama cagub Jateng.
Baca juga: Elektasbilitas Tertinggi, Kaesang Berpeluang Jadi Gubernur di Jawa Tengah
Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, simulasi semi terbuka 20 nama berbeda dengan pola top of mind melalui pertanyaan terbuka.
Di mana, dalam pola top of mind atau yang paling banyak dipilih masyarakat, Ahmad Luthfi berada di urutan pertama, yakni 8,6 persen.
Sementara melalui simulasi semi terbuka 20 nama, Kaesang menempati urutan pertama dengan perolehan suara 17,7 persen.
“Dari 20 nama yang kita tanyakan ada sedikit perubahan atau pola dibanding top of mind, dalam simulasi ini Kaesang berada di peringkat pertama tetapi dalam selisih margin of eror dengan Ahmad Luthfi,” kata Burhanuddin saat memaparkan rilis surveinya secara virtual pada Minggu (7/7).
Karenanya, Burhanuddin menyebut bahwa belum bisa disimpulkan antara Ahmad Luthfi dan Kaesang siapa yang lebih unggul.
“Tetapi Kaesang berada di peringkat pertama secara absolut pun itu juga tidak dominan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya juga menanyakan responden mengenai alasan mereka memilih untuk 6 besar yang masuk dalam simulasi semi terbuka 20 calon.
Menurut Burhanuddin, sebanyak 9,6 persen responden menyatakan memilih karena faktor cagub tersebut berasal dari keluarga tokoh politik.
Hasilnya, Kaesang berada di urutan pertama dengan perolehan suara 34,5 persen.
Dia menuturkan, mereka memilih Kaesang karena faktornya sebagai putra Presiden Jokowi.
“Jadi ini sekali lagi menunjukkan faktor Jokowi menjelaskan sangat kuat mengapa kaesang sementara ini unggul di Jawa tengah meskipun secara statistik tidak beda dengan Ahmad Luthfi,” ucap Burhanuddin.
Dari survei ini sebanyak 65,7 persen masyarakat Jawa Tengah yang belum menentukan pilihan.
Survei dilakukan pada 10-17 Juni 2024 melalui wawancara tatap muka untuk WNI di Jawa Tengah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Survei ini melibatkan 800 responden dipilih melalui metode multistage random sampling dengan margin of error survei ini diperkirakan ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (tribun network/yuda)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.