Euro 2024

Catatan Sepak Bola: Pangeran Sialan

Sepak bola lahir di Britania Raya tapi di ladang penuh pesona ini Inggris sekadar Pangeran bola sialan. Belum sekalipun naik tahta sebagai raja Eropa.

|
Editor: Dion DB Putra
AFP/ANDY BUCHANAN
Gelandang Timnas Inggris, Jude Bellingham, selebrasi setelah mencetak gol kedua timnya ke gawang Skotlandia dalam FIFA Matchday di Hampden Park, Glasgow, Selasa (12/9/2023) atau Rabu dini hari WIB. 

Oleh Dion DB Putra

POS-KUPANG.COM - Inggris adalah negeri Prince and Princess. Negeri para Pangeran dan Putri. Raja dan Ratu. Di era modern ini tak ada monarki konstitusional di dunia yang lebih tersohor dan makmur dibandingkan Kerajaan Inggris.

Inggris pun diakui sebagai tanah air sepak bola. Bumi yang melahirkan cabang olahraga permainan tim dengan penggemar terbanyak sejagat raya.

Sepak bola lahir di Britania Raya tapi di ladang penuh pesona ini Inggris sekadar Pangeran bola sialan. Belum sekalipun naik tahta sebagai raja Eropa.

Pernah sekali mereka jadi Raja Mondial bola, 1966. Sudah lama nian. Telah lebih dari setengah abad lampau. Di kala layar televisi masih hitam putih. Sebagian besar tuan dan puan mungkin belum lahir.

Inggris kontemporer sekadar riuh menawan hati untuk level kompetisi liga sepak bola dalam negeri.

Keluar kandang berbaju Tiga Singa, Timnas Inggris begitu-begitu saja. Cuma puas disebut tim favorit atau unggulan turnamen.

Cody Gakpo kembali menunjukkan performa gemilangnya dengan terpilih sebagai Pemain Terbaik dalam kemenangan Belanda 3-0 atas Rumania di Allianz Arena, München pada Selasa, 2 Juli.
Cody Gakpo kembali menunjukkan performa gemilangnya dengan terpilih sebagai Pemain Terbaik dalam kemenangan Belanda 3-0 atas Rumania di Allianz Arena, München pada Selasa, 2 Juli. (foto: eufa.com)

Bagaimana Inggris 2024? Suka atau tidak suka mereka patut puan hormati sebagai pangeran bola. Calon kuat raja Eropa.

Inggris asuhan Pelatih Gareth Southgate (54) sejak 2016 merupakan satu di antara tim terbaik di Eropa bahkan dunia. Di Piala Dunia Rusia 2018, Inggris masuk semifinal.

Sayang impian Inggris juara kandas di tangan Kroasia. Di babak semifinal Piala Dunia 2018, Inggris yang sempat unggul lebih dulu, tertahan imbang 1-1 di waktu normal, lalu keok 1-2 via perpanjangan waktu. Nyanyian Football is Coming Home belum terwujud.

Walau demikian di ajang Piala Eropa, prestasi Three Lions tak bisa dibilang buruk rupa. Pertama kali dalam sejarah, Inggris tampil dalam dua semifinal Piala Eropa beruntun, Euro 2020 dan 2024.

Di Euro 2020 (yang baru diselenggarakan bulan Juli 2021 karena pandemi Covid-19), Inggris bahkan masuk babak final. Sayang nasib baik belum memihak mereka.

Bermain di rumah sendiri, Stadion Wembley London pada 12 Juli 2021, pasukan Gareth Southgate kalah melalui adu penalti 2-3 (1-1) dari Italia.

Inggris lebih dulu unggul lewat gol Luke Shaw menit ke-2, dibalas gol Timnas Italia persembahan Leonardo Bonucci menit ke-67. Saat adu penalti Italia tampil lebih baik dan menang.

Italia sudah gagal mempertahankan gelar juara di Euro 2024. Gli Azzurri tak berdaya melawan Swiss, kalah 0-2 di babak 16 besar. Sementara Inggris selangkah lagi menuju final kedua dalam tempo tiga tahun. Luar biasa!

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved