Wisata NTT

Wisata NTT, Ritual Pasola Atraksi Budaya Adu Ketangkasan Para Ksatr4ia Berkuda Sumba

Pulau Sumba bukan hanya terkenal keindahan alam yang spektakulers. Warisan budaya dan tradisi yang beraneka ragam dalam keaslian budata Sumba juga m

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
FOTO PATER ROBERT RAMONE,CSsR
Kuda sandelwood yang digunakan pada ajang pasola di Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya. 

POS KUPANG.COM -- Pulau Sumba bukan hanya terkenal keindahan alam yang spektakulers.

Warisan budaya dan tradisi yang beraneka ragam dalam keaslian budata Sumba juga menjai daya tarik tersendiri .

Salah satu atraksi yang menjadi ikon Pulau Sumba adalah Pasola

Dan, Pasola merupakan salah satu jenis ritual berupa permainan ketangkasan yang berasal dari wilayah Sumba bagian barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Umumnya masyarakat mengenal Pasola sebagai permainan adu ketangkasan pria Sumba yang dilakukan dengan saling melempar lembing dari atas kuda.

Sebagai salah satu ritual unik khas Sumba, atraksi Pasola sangat menarik untuk disaksikan oleh wisatawan.

Baca juga: Wisata NTT, Cek Homestay Murah untuk Liburan ke TNK , Harga Mulai Rp 100 ribuan Bisa untuk Keluarga

Terlebih karena Pasola hanya berlangsung sekali dalam setahun maka tak heran jika banyak wisatawan sengaja datang untuk menyaksikan ritual ini

Apa Itu Ritual Pasola?
Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Sumba Barat, nama Pasola berasal dari bahasa setempat yaitu ‘sola’ atau ‘hola’ yang berarti kayu lembing.

Pasola adalah permainan adu ketangkasan
Pasola adalah permainan adu ketangkasan yang berasal dari wilayah Sumba bagian barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sebagai sebuah ritual, Pasola berasal dari ritual perang adat di mana ada dua kelompok yang saling berhadapan, saling mengejar, dan dilakukan sambil melemparkan lembing yang terbuat dari kayu ke arah lawan.

Pasola adalah bentuk ritual untuk menghormati Marapu, mohon pengampunan, kemakmuran, dan memohon panen yang melimpah.

Sementara dilansir dari laman Jejaring Desa Wisata Kemenparekraf, ritual Pasola menjadi salah satu simbol budaya dari pria Sumba dalam mempertahankan harga diri dan martabatnya.

Dalam ritual Pasola, nantinya dua suku besar yang berhadapan akan ditengahi oleh seorang Rato Adat.

Karena ritual ini cukup berbahaya, maka para peserta Pasola akan maju dengan gagah berani sekalipun nantinya nyawa akan menjadi taruhannya.

Sekalipun terluka atau kehilangan nyawa, sudah menjadi aturan tidak tertulis bahwa dendam tidak boleh dibawa keluar arena, dan pembalasan boleh saja namun harus menunggu Pasola berikutnya.

Baca juga: Wisata NTT, Pantai Tablolong Bepasir Puitih yang Indah, Liburan ke Kupang Harus ke Tempat Ini

Adapun darah yang tumpah pada ritual Pasola dianggap menandakan keberhasilan panen dan melimpahnya berkat dari Sang Pencipta.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved