Angkat Bicara Perihal Aksi Demontrasi BLM-BEM, Ini Penjelasan Pihak Universitas Timor

Setelah itu, mereka akan berproses lebih lanjut bersama Wakil Rektor III untuk proses pencairan beasiswa dan lain-lain.

Dikatakan Yoseph, mahasiswa yang menerima Beasiswa KIP Kuliah ini juga memiliki kewajiban. Kewajiban tersebut mencakup nilai akademik mereka harus baik. Mereka juga diwajibkan terlibat dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. 

"Misalnya kegiatan-kegiatan kampus ada penghijauan dan lain-lain, termasuk kegiatan Kampus Ministry atau kerohanian. Kemarin mereka sampaikan itu bahwa ada mahasiswa KIP Kuliah yang ikut mengawal kunjungan dan syukuran Bapa Uskup Agung Kupang," ujarnya.

Mengenai hal ini, kata Yoseph, Universitas Timor menerima undangan dari Panitia Perayaan Syukuran Tahbisan Episkopal Uskup Agung Kupang Paroki Santo Antonius Padua Sasi-Kefamenanu. Wakil Rektor III juga termasuk dalam kepanitiaan tersebut.

Oleh karena itu, dalam rapat itu, Wakil Rektor III memberikan rekomendasi dimana Universitas Timor akan memberikan dukungan yang mana Mahasiswa KIP Kuliah akan dilibatkan dalam penjemputan Bapak Uskup Agung Kupang di Bundaran Kilometer 9.

Sehingga mahasiswa penerima KIP Kuliah diminta untuk ikut terlibat dan bertanggung jawab dalam penjemputan Bapak Uskup Agung Kupang. 

Ia menegaskan bahwa, tidak ada mobilisasi itu dalam hal yang lain. Tetapi, semata-mata membangun relasi antara kampus dan masyarakat. Semua mahasiswa tersebut mengenakan jaket almamater.

Sebelumnya, Mahasiswa Universitas Timor yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Badan Legislasi Mahasiswa (BLM), pada Kamis, 4 Juli 2024 lalu menggelar aksi demontrasi di Rektorat Universitas Timor.

Dalam aksi demontrasi itu, mereka mempertanyakan mobilisasi mahasiswa penerima Beasiswa KIP Kuliah Universitas Timor dalam kegiatan pengamanan jelang Perayaan Syukuran Tahbisan Episkopal Uskup Agung Kupang di Gereja Paroki Santo Antonius Padua Sasi-Kefamenanu. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS