Tokoh NTT
Profil Tokoh NTT, Sosok Mario F Lawi Generasi Baru Sastra NTT
Mario F Lawi adalah seorang sastrawan yang lahir di Kupang pada tahun 1991. Ia mulai menulis puisi sejak SMP.
POS-KUPANG.COM- Nama Mario F Lawi dalam barisan Sastrawan di Indonesia boleh dibilang patut diperhitungkan.
Meski berada pada generasi era 90-an tetapi karya puisinya masuk media nasional sebut saja Kompas, Jawa Pos, Tempo juga media-media lainnya di tanah air.
Mario F Lawi adalah seorang sastrawan yang lahir di Kupang pada tahun 1991. Ia mulai menulis puisi sejak SMP.
Setelah Masuk SMA Seminari St. Rafael Kota Kupang, Provinsi NTT bakatnya ini semakin terasah. Dia bahkan semasa SMA mulai berkenalan dengan beberapa penyair Indonesia melalui buku bacaan yang ia dapat di perpustakaan.
Karya-karyanya berupa puisi, cerpen dan esai telah dipublikasikan di beberapa surat kabar dan buku antologi sastra.
Baca juga: Profil Tokoh NTT, Sosok Ahmad Abdul dari Kafe ke Kafe Lalu Sukses di Ajang Indonesian Idol
Selain itu, Mario juga telah menerbitkan buku-buku puisi tunggalnya, yaitu: Memoria (2013), Ekaristi (2014), Lelaki Bukan Malaikat (2015), Mendengarkan Coldplay (2016), dan Keledai yang Mulia dan Puisi-Puisi Lainnya (2019).
Ia dua kali menjadi nomine Kusala Sastra Khatulistiwa (sebelumnya bernama Khatulistiwa Literary Award) lewat Ekaristi dan Mendengarkan Coldplay. Ekaristi juga dipilih sebagai Buku Puisi Terbaik Majalah Tempo 2014.
Penghargaan sastra lain yang diterimanya adalah Academia Award 2014 kategori Literatur dari Forum Academia NTT, dan Taruna Sastra 2015 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Ia juga menerjemahkan karya-karya berbahasa Latin penyair-penyair seperti John Milton dan Catullus.
Pada tahun 2021, komponis Ananda Sukarlan membuat musik dari beberapa puisi Mario dan diperdanakan oleh penyanyi bariton Kadek Ari Ananda, di konser video berlokasi di Labuan Bajo, berjudul "Ananda Sukarlan : Matahari Terbenam di Timur" di kanal YouTube "Budaya Saya"
Baca juga: Profil Tokoh NTT, Fransiskus Roberto Diogo Memilih Jalan Sendiri Demi Jejak Sang Ayah
Dilansir dari gerakbudaya.com, Mario F Lawi adalah salah satu penyair muda yang paling banyak dibicarakan belakangan ini.
Puisi-puisinya yang khas, dengan diksi khas latar belakang tanah kelahirannya NTT dan kehidupan Greja, ia menawarkan puisi-puisi yang cenderung baru baik dalam bentuk, penulisan dan pilihan diksi.
Menurut Dicky Senda, Mario adalah generasi baru sastra NTT, setelah angkatannya Mezra Pellondou dan Maria Matildis Banda yang sudah diakui secara Nasional.
Sebelum mereka, tentu saja, ada nama-nama yang tak bisa kita lupakan, Gerson Poyk, Umbu Landu Parangi, John Dami Mukese, dll.
Tak berlebihan memang jika penyair seangkatannya ini mendaulat mahasiswa Ilmu Komunikasi Undana ini, sebagai generasi baru penyair NTT.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.