Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 1 Juli 2024, Berani Tinggalkan Zona Nyaman
Sebuah cara hidup yang berfokus pada pelayanan dengan meninggalkan berbagai kepentingan diri dan egoisme.
Oleh: Pastor John Lewar,SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 1 Juli 2024, Berani Tinggalkan Zona Nyaman
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Hari Biasa Pekan XIII
Lectio:
Amsal 2: 6-10.13-16
Mazmur 50: 16bc-17.18.19.20.21.22.-23
Injil: Matius 8: 18 - 22
Meditatio:
Keluarga adalah istana yang senantiasa menjanjikan kebahagiaan dan sukacita. Keluarga yang diliputi oleh kasih sayang, saling pengertian, rukun dan damai pasti membawa kebahagiaan dan kenyamanan. Maka tidaklah mengherankan jika ada orang agak susah berpisah dan tinggal jauh dari keluarganya. Seorang calon imam menangis terharu pada saat berpisah dengan keluarganya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 30 Juni 2024, Merawat Hidup
Seorang anak yang akan berpisah dari keluarga demi melanjutkan pendidikannya di tempat yang jauh pun
demikian. Sebab mulai saat itu mereka harus hidup mandiri dan berada di luar zona nyaman.
Penginjil Matius (Matius 8:18-22), mengisahkan tentang seorang ahli Taurat yang akan mengikuti Yesus. Dia katakan: “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Jawaban yang diberikan Yesus kepadanya terasa aneh. Yesus tidak memberi jawaban dengan kata-kata yang menunjukkan persetujuan maupun penolakan. Ia berkata, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
Dalam kisah ini tidak diceritakan apakah akhirnya ahli Taurat itu mengikuti Yesus atau tidak. Matius memang tidak bermaksud melaporkan secara lengkap apa yang dialami oleh si ahli Taurat itu. Kisah ini diangkat untuk
membuat pendengar/pembaca Injilnya mengetahui tuntutan Yesus bila dia ingin menjadi murid-Nya. Mengikuti Yesus itu bukan untuk mencari kenyamanan. Kalau ada orang mengikuti dia hanya untuk mencari kenyamanan ia tidak akan bisa bertahan karena mengikuti Dia berarti harus siap dalam kemiskinan seperti Dia, “yang tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
Yesus meminta setiap pengikutNya untuk berani meninggalkan zona nyaman, mau aman-aman saja, sebagaimana dialami dalam keluarga. Yesus menuntut keberanian para pengikutNya untuk menjalani satu model hidup yang beda, penuh resiko, tantangan dan penderitaan. Sebuah cara hidup yang berfokus pada pelayanan dengan meninggalkan berbagai kepentingan diri dan egoisme.
Referensi utama menjalani gaya hidup seperti itu dialami Yesus sendiri. Dengan demikian setiap pengikutNya hendaknya meninggalkan berbagai kepentingan dan urusan lain. Bahkan keluarga sekalipun, jika ingin fokus
pada cara hidup dan carankerjanya Yesus. Pilihan hidup terasa keras dan berani. Namun kesediaan murid di masa lalu dan juga jaman ini, menjadi bukti bahwa cara hidup yang diminta Yesus bukan mustahil mampu dijalani, asalkan kita memusatkan diri berpasrah dan menggantungkan hidup dan harapan kita kepada Yesus.
Apa pesan Tuhan bagi kita pada hari ini. Pertama, mengikuti Yesus tanpa pamri. Jangan pernah berharap mendapat jaminan sandang, pangan dan papan. Harus siap kehilangan segalanya. Lihat saja Yesus sendiri, tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya. Kedua, kita pun harus berani meninggalkan zona nyaman. Kita berani mengambil resiko dan siap menghadapi berbagai tantangan sebagai akibat dari pilihan hidup kita sendiri. Tuhan yang memanggil, tidak akan pernah mengecewakan kita.
Mari kita ikut Tuhan, tapi harus penuh dan bukan setengah – setengah. Di dalam dan bersama Tuhan kita akan beroleh berkat. Kasih dan rahmatNya akan kita terima. Ikut Yesus berarti, tinggalkan zona nyaman. Ini tidak gampang. Selain totalitas kesiapsediaan, menjadi murid Yesus berarti juga harus siap untuk berhadapan dengan siapapun. Seorang Kristiani juga harus berani menunjukkan kualitas kekristenannya ketika menghadapi situsi seburuk apapun.
Missio: Kita pun dalam hidup ini, harus berani mengambil resiko dan siap menghadapi berbagai rintangan sebagai akibat dari pilihan hidup kita sendiri. Bila apa yang kita lakukan itu baik dan benar, pasti akan diberkati Tuhan dengan kelimpahan kasih dan rahmatNya. Tinggalkan zona nyaman.
Doa:
Tuhan, kuatkanlah aku agar senantiasa siap sedia mengikuti jalan PuteraMu, walaupun menghadapi banyak rintangan dan hambatan dalam menghayati panggilan hidup yang aku pilih. Ampunilah kesalahanku agar
aku berani menjadi alatMu. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.