Pilkada DKI Jakarta
PKS Ajukan Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta, Peluang Anies Baswedan Masih Terbuka?
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajukan nama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajukan nama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri berbicara mengenai dinamika internal partainya menghadapi Pilkada DKI Jakarta.
"Sebagai Partai pemenang di Jakarta, PKS memutuskan akan memperjuangkan kader terbaiknya sebagai Calon Gubernur DK Jakarta. Kandidat yang kami usung adalah Mohamad Sohibul Iman, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro PKS," kata Mabruri, Minggu.
Mabruri menyebut, bahwa Sohibul Iman merupakan figur yang memiliki integritas dan kapasitas yang mumpuni.
Adapun Sohibul Iman pernah memimpin PKS pada periode 2015-2020. Dibawah kepemimpinannya, PKS mengalami peningkatan suara dan kursi secara signifikan dari 8,46 juta suara (6,77 persen) di 2014 menjadi 11,49 juta suara (8,21 persen) di 2019, atau meningkat dari 40 kursi di 2014 menjadi 50 kursi di 2019.
“Artinya beliau memiliki kepemimpinan yang teruji dalam membawa PKS naik kelas. Beliau juga memiliki jejak yang panjang di dunia politik. terpilih tiga kali menjadi Anggota DPR pada periode 2009-2014, periode 2014-2019, dan periode 2024-2029 dan sempat memimpin DPR RI sebagai Wakil Ketua DPR," ucap Mabruri.
Sebelum terjun di dunia politik, Sohibul Iman juga dikenal sebagai seorang teknokrat dan cendekiawan Muslim.
Sohibul lama berkecimpung dalam bidang teknologi di BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Kemenristek RI.
Dia juga pernah memimpin Universitas Paramadina sebagai Rektor, dan memimpin berbagai lembaga nirlaba yang fokus pada pengembangan inovasi, teknologi, dan sumber daya manusia strategis.
Baca juga: Anies Baswedan Dideklarasikan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta
“Pak Sohibul Iman ini figur yang tepat untuk memimpin Jakarta. beliau adalah perpaduan antara seorang birokrat yang handal, politisi yang mumpuni, dan intelektual yang disegani di dunia pendidikan,” tandas Mabruri.
Sementara itu, Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal angkat bicara soal diusulkannya nama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Gubernur Jakarta 2024.
Dijelaskan Iqbal dimajukannya nama Sohibul Iman berikan dua pilihan untuk Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Kata Iqbal, Anies bisa memilih jadi kader PKS atau pilih PKS jadi wakilnya di Pilkada Jakarta 2024.
"PKS memberi pilihan ke Anies, masuk menjadi kader atau wakilnya dari PKS," kata Iqbal kepada Tribun Network, Senin (24/6).
Dia mengatakan bahwa Sohibul Iman siap dipasangkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
"Sohibul Iman siap dipasangkan dengan Anies," kata Iqbal.
Diterangkannya bahwa partainya tak bisa maju sendiri di Pilkada Jakarta. Karena PKS memiliki 18 kursi di DPRD Jakarta. Sementara itu untuk mengusung pasangan calon membutuhkan 22 kursi.
Kemudian Iqbal menegaskan jika Anies Baswedan tak berkenan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Partainya telah menyiapkan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Gubernur Jakarta 2024.
Tetapi jika Anies memiliki partai pengusung kata Iqbal, Sohibul Iman siap jadi wakilnya.
Baca juga: Anies Baswedan Hormati Keputusan Kaesang Pangarep: Kita Hormati Setiap Pandangan
"Kalau Pak Anies nggak berkenan maju, Sohibul Iman disiapkan sebagai calon gubernur, kalau Pak Anies dapat dukungan partai dan maju, Sohibul iman siap jadi calon wakil Gubernur," terangnya.
Masih Bisa Berubah
Juru Bicara Relawan Anies Baswedan, Iwan Tarigan, menanggapi sikap DPP PKS yang akan mengusung Sohibul Iman sebagai bakal cagub Jakarta di Pilkada Serentak 2024.
Iwan menilai, sikap PKS itu masih sangat mungkin berubah mengingat pendaftaran calon kepala daerah yang akan dibuka pada akhir Agustus 2024.
"Perlu kita ingat Pendaftaran pilkada masih di akhir bulan Agustus 2024 jadi Masih sangat mungkin semua akan berubah menjelang pendaftaran paslon Gubernur DKJ," kata Iwan, Senin.
Sehingga, Iwan meyakini keputusan PKS akan berubah dan akan kembali mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Namun demikian, lanjut Iwan, pihaknya tetap menghormati keputusan DPP PKS itu.
"Karena itu kami yakin PKS akan tetap bersama kami karena selama ini sudah menjadi sebuah team yang hebat di Pilkada DKI 2017 dan Pilpres 2024," ucapnya.
Sementara, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengatakan pihaknya menghormati saja jika nantinya PKS mendukung Sohibul Iman menjadi cagub Jakarta.
Namun, dia sempat bertanya Sohibul Iman akan maju menjadi cagub atau cawagub.
"Bagus jugalah. Pak Sohibul sebagai apa?" tanya Paloh yang kemudian dijawab awak media dengan Sohibul Iman menjadi cagub Jakarta di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Baca juga: PKS Ingin Gandeng PDIP, Bentuk Koalisi Dukung Anies Baswedan
Mendengar hal ini, Paloh menyatakan bahwasanya keputusan PKS bisa saja masih bisa berubah. Sekarang mendukung Sohibul Iman, nantinya besok keputusan itu bisa saja berubah lagi.
"Ya sudah, kan bisa saja terjadi barangkali perubahan-perubahan. Ya mungkin hari ini barangkali Pak Sohibul, besok beda lagi kan," pungkasnya.
Anies Masih Berpeluang
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS), Agung Baskoro mengatakan, peluang Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024 tetap terbuka meskipun tak diusung PKS.
"Secara personal, peluang Anies maju tetap terbuka karena dia memiliki elektabilitas dan approval rating yang tinggi," kata Agung, Senin (24/6).
Karenanya, Agung menyebut bahwa poros koalisi manapun akan tertarik untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta.
Menurutnya, hal tersebut diafirmasi ketika DPW PKB Jakarta menyatakan dukungan ke Anies sebagai bakal calon gubernur Jakarta.
"Pertanyaan mendasarnya mengemuka, Apakah misi institusional PKS dan nalar personal Anies dengan PKB bisa bertemu dalam Pilkada Jakarta?" ucap Agung.
Agung menilai, keputusan PKS untuk mengusung Sohibul Iman untuk menjaga posisi tawarnya di semua poros koalisi.
"Karena selama ini, PKS kecolongan, belum bisa mendorong kadernya sebagai cagub-cawagub," ujarnya.
PKS Terlalu Pede
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai, keputusan PKS tersebut rasional. Sebab, PKS merupakan partai pemenang pada Pileg 2024 di Jakarta.
Oleh karena itu, menurutnya, logika politik PKS sudah tepat, di mana sebagai partai pemenang memang idealnya mengusung kader potensialnya.
"Keputusan PKS itu tentu hanya sebatas untuk mengusung cagub. Namun persoalan menang tentu menjadi perkara lain," kata Jamil.
Figur Sohibul Iman, kata Jamil, memang kader PKS yang sudah teruji loyalitasnya kepada partainya. Namun, untuk mengantarkannya menjadi gubernur Jakarta dinilai akan sulit.
Terkait penyebabnya, Jamil menyebut, popularitas dan elektabklitas Sohibul Iman sangat rendah.
Baca juga: Golkar Masih Hitung-hitung Usung Ridwal Kamil di Pilkada DKI Jakarta
"Karena itu, ia sangat tidak memadai untuk diusung menjadi cagub," ujarnya.
Lebih lanjut, Jamil menyoroti mesin partai PKS tampaknya tidak akan mampu mendongkrak popularitas dan elektabilitas Sohibul Iman. Setidaknya untuk mendekati popularitas dan elektabilitas beberapa sosok yang disebut-sebut bakal maju di Jakarta, yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
Jamil menilai, PKS sedang berspekulasi jika tetap memaksakan diri untuk mengusung Sohibul Iman sebagai cagub Jakarta 2024.
"PKS terlalu pede dan nekad tanpa melihat kapasitas kadernya untuk menang dalam Pilkada Jakarta," jelas Jamil.
Golkar Siapkan Ridwan Kamil
Sementara, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, buka suara mengenai keputusan PKS yang akan mengusung Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024.
Airlangga mengatakan, semua partai politik masing-masing memiliki hak untuk mencalonkan kandidatnya.
Dia menyebut, Golkar juga memiliki sosok yang akan dicalonkan, salah satunya Ridwan Kamil.
"Ya masing-masing partai bisa nyalonkan, Golkar juga punya calon, salah satunya Ridwan Kamil," ujar Airlangga.
Namun, Airlangga menjelaskan bahwa Golkar belum memberikan rekomendasi kepada Ridwan Kamil.
"Belum (kasih surat rekomendasi), belum, kita lagi kaji Jawa Barat juga," ucap Airlangga. (tribun network/yuda)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.