Pilkada DKI Jakarta

PKS Ajukan Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta, Peluang Anies Baswedan Masih Terbuka?

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajukan nama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta.

Editor: Alfons Nedabang
KOLASE POS-KUPANG.COM
Sohibul Iman dan Anies Baswedan 

"Bagus jugalah. Pak Sohibul sebagai apa?" tanya Paloh yang kemudian dijawab awak media dengan Sohibul Iman menjadi cagub Jakarta di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

Baca juga: PKS Ingin Gandeng PDIP, Bentuk Koalisi Dukung Anies Baswedan

Mendengar hal ini, Paloh menyatakan bahwasanya keputusan PKS bisa saja masih bisa berubah. Sekarang mendukung Sohibul Iman, nantinya besok keputusan itu bisa saja berubah lagi.

"Ya sudah, kan bisa saja terjadi barangkali perubahan-perubahan. Ya mungkin hari ini barangkali Pak Sohibul, besok beda lagi kan," pungkasnya.

Anies Masih Berpeluang

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS), Agung Baskoro mengatakan, peluang Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024 tetap terbuka meskipun tak diusung PKS.

"Secara personal, peluang Anies maju tetap terbuka karena dia memiliki elektabilitas dan approval rating yang tinggi," kata Agung, Senin (24/6).

Karenanya, Agung menyebut bahwa poros koalisi manapun akan tertarik untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta.

Menurutnya, hal tersebut diafirmasi ketika DPW PKB Jakarta menyatakan dukungan ke Anies sebagai bakal calon gubernur Jakarta.

"Pertanyaan mendasarnya mengemuka, Apakah misi institusional PKS dan nalar personal Anies dengan PKB bisa bertemu dalam Pilkada Jakarta?" ucap Agung.

Agung menilai, keputusan PKS untuk mengusung Sohibul Iman untuk menjaga posisi tawarnya di semua poros koalisi.

"Karena selama ini, PKS kecolongan, belum bisa mendorong kadernya sebagai cagub-cawagub," ujarnya.

PKS Terlalu Pede

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai, keputusan PKS tersebut rasional. Sebab, PKS merupakan partai pemenang pada Pileg 2024 di Jakarta.

Oleh karena itu, menurutnya, logika politik PKS sudah tepat, di mana sebagai partai pemenang memang idealnya mengusung kader potensialnya.

"Keputusan PKS itu tentu hanya sebatas untuk mengusung cagub. Namun persoalan menang tentu menjadi perkara lain," kata Jamil.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved