Wisata NTT
Wisata NTT , Kampung Adat Namata Harta dari Masa Lalu di Sabu Raijua
Kabupaten Sabu Raijua masih menyimpan banyak harta dari masa lalu yang tak ternilai harganya. salah satu adalah kampung adat Namata di Kecamatan Sab
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Kabupaten Sabu Raijua masih menyimpan banyak harta dari masa lalu yang tak ternilai harganya
salah satu adalah kampung adat Namata di Kecamatan Sabu Barat , Kabupate Sabu Raijua .
Di kampung ini meski benuansa mistis namun keindahan dan bukti peadaban masa lalu yang kental menjadi kekayaan yang kini menjadi spot Wisata NTTT
Dikutip dari parekrafntt.id, Kampung adat Namata merupakan kampung adat megalitik dengan adanya bebatuan yang tertata dengan baik dan cerita yang melatarinya yang menjadi fokus daya tarik dari kampung adat Namata.
Kampung ini secara administratif berada di Desa Raeloro Kecamatan Sabu Barat Kabupaten Sabu Raijua .
Baca juga: Wisata NTT , Jelajah Sabu Temukan Permata yang Terlupan, Ini Spot Unik Wisata Pulau Sabu
Untuk dapat menjangkau Kampung Adat Namata, para pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dengan infrastruktur jalan yang bervariasi, ada yang sudah diaspal dan sebagian belum beraspal.
Dari bandara Terdamu atau dari Kota Seba, jarak tempuh ke Namata kurang lebih 3 Km, sehingga untuk menjangkaunya, pengunjung dapat menyewa kendaraan roda dua atau roda empat karena saat ini belum ada transportasi publik yang bersifat reguler ke Namata.
Kampung adat Namata menjadi semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia ketika Kampung Adat Namata memenangkan kontestasi Anugerah Pesona Indonesia (API) Tahun 2020 untuk kategori Kampung Adat Terpopuler.
Di dalam Kampung Adat yang didirikan oleh salah seorang Tokoh Adat Sabu bernama Robo Aba ini, terdapat beberapa Rumah Adat dan jejeran bebatuan yang mempunyai nama dan fungsinya masing-masing.
Bagi pengunjung yang datang untuk pertama kali, sangat penting untuk meminta informasi sebanyak mungkin dari Informan Kampung Namata, karena adanya sejumlah hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan oleh pengunjung .
Baca juga: Wisata NTT - Main Kayak Menyusuri Hutan Mangrove di Dusun Rangko Desa Tanjung Boleng Manggarai Barat
Hal ini ditandai dengan adanya pantangan apabila berada di kampung megalitik ini, misalnya terdapat larangan untuk: tidak mengambil gambar/foto, tidak menginjak atau duduk di 3 batu yaitu Batu/Wowadu Rue, Batu Deo Rai dan Batu Panglima Perang. Larangan tersebut berkaitan dengan fungsi batu-batu tersebut, misalnya Wowadu Rue, tempat dimana dilangsungkannya upacara bagi arwah orang Sabu yang meninggal dunia secara tidak wajar.
Konon, apabila pengunjung secara sengaja melanggar pantangan tersebut, maka akan ada masalah yang dialami oleh pengunjung tersebut dikemudian hari.
Namun, masih ada beberapa spot/bagian dari jejeran batu dan rumah adat di Kampung Namata yang dapat difoto dan mempunyai daya tarik tersendiri.
Agar kunjungan ke Namata lebih erat dengan budaya Sabu, para pengunjung dapat menyewa penggunaan pakaian adat Sabu lengkap dengan asesorisnya di dalam Kampung Namata dengan tarif Rp.100.000,-.
Bagi para pengunjung yang “beruntung” karena bertepatan dengan adanya ritual adat, maka keunikan ritual adat Sabu yang ada di dalam kampung Namata juga dapat dinikmati sehingga pengunjung yang ingin merasakan aura “negeri para dewa” ini tentu akan sangat terpesona dengan keunikannya.
Baca juga: Wisata NTT, Gua Mandira Keajaiban Alam di Sabu Raijua, Ada Kolam dalam Gua
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.