Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 20 Juni 2024, Doa: Jangan Ngeprank Tuhan dengan Banyaknya Kata-kata

Bukan kah di Getsemani malam itu, Tuhan bercurhat  hanya rindukan kehadiran murid-muridNya? KataNya kepada Petrus:

Editor: Rosalina Woso
Keuskupanatambua.org
Teks Lengkap Doa Bapa Kami umat Katolik 

Oleh: RP Kons Beo,SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Kamis 20 Juni 2024, Doa: Jangan Ngeprank Tuhan dengan Banyaknya Kata-kata

Pekan Biasa XI, St Adelbertus dr Magdeburg, St Florentina, Beata Midhelina, St Silverius - Paus ke 58

Bacaan I Putra Sirakh 48:1-14
Mazmur Tanggapan Mzm 97:1-2.3-4.5-6

Ref: Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar)

Injil: Matius 6:7-15

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 19 Juni 2024, "Sedekah, Doa, Puasa"

"Mereka menyangka doanya akan dikabulkan karena banyaknya kata-kata...."*

(Putant enim quod in multiloguio suo exaudiantur)

INI masih tentang doa. Tak cukup hanya dengan kualitas relasi pribadi dengan Tuhan - sambil tak boleh berusaha agar dilihat orang - bahwa kita sedang berdoa.

Tak hanya itu.....

DOA adalah 'kisah perjalanan kata-kata menuju hadirat Tuhan.' Doa adalah pernyataan hati. Biaskan pula harapan dan permohonan. Doa adalah sapaan sederhana seorang anak kepada 'Ibu-Bapa Ilahi surgawi.' Sekedar berkisah tentang apa yang dialami. Ini tentu bisa dipahami. Iya, tak ada yang salah di situ.

N a m u n....

Yesus sudah ingatkan! Doa?  Ya berdoalah dalam kesunyian yang 'paling sunyi dan dalam alam kesendirian.' Kita mesti 'menutup pintu.' Agar jangan terpantau atau apalagi diliput orang bahwa kita sedang berdoa. Artinya? Itulah cahaya kualitas relasi batin kita dengan Tuhan. Tak boleh ada _doa sekedar ngeprank yang mengakali sesama demi pengakuan dan penilaian saleh dari sesama._

Tetapi juga, malah yang terpenting, jauhilah terlebih geliat doa untuk mau 'mengakali Tuhan.' Sebab? Sering doa terhayati sebagai 'permainan akal-akalan dengan Tuhan.' Sepertinya Tuhan itu, bagai seorang pujaan hati, yang sekian haus akan kata-kata rayuan penuh gombalan. Sepertinya pula Tuhan itu 'diancam-ancam dan dipaksa-paksa' untuk buktikan kuat kuasaNya. Sepertinya juga Tuhan itu 'sekian gila hormat dan berselera sengit untuk dapatkan pujian.'

D a n ......

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved