Ketahanan Pangan
Kementan Ajukan Tambahan Anggaran Rp 25 Triliun untuk Cetak 1 Hektar Sawah Baru 2025
Sisanya, Rp 25 triliun, akan digunakan untuk mendukung program Asta Cita presiden dan wakil presiden terpilih, khususnya untuk mencetak 1 juta hektar
“Beberapa upaya yang dilakukan antara lain pompanisasi sawah tadah hujan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, mengoptimalkan penggunaan lahan rawa, serta meningkatkan kapasitas dan manajemen waduk atau bendungan,” ujarnya.
Pekan lalu, Bapanas menyebutkan potensi penurunan produksi beras nasional pada tahun ini 5 juta ton. Namun, pemerintah memutuskan mengimpor beras 3,6 juta ton (Kompas, 11/6/2024).
Berdasarkan data BPS, impor beras Indonesia pada Januari-Mei 2024 sebanyak 2,26 juta ton atau senilai 1,44 miliar dollar AS. Impor beras tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan Januari-Mei 2023 yang sebanyak 852.290 ton atau senilai 446,62 juta dollar AS. Beras impor tersebut berasal dari Thailand, Vietnam, Pakistan, India, dan Kamboja.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menuturkan, Indonesia akan mengimpor beras dalam jumlah besar untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) dalam situasi khusus. Tahun lalu dan tahun ini, impor beras dilakukan lantaran produksi beras turun akibat dampak El Nino.
Namun ke depan, Bapanas mendukung Kementan untuk meningkatkan produksi padi nasional. Hal ini sejalan dengan prioritas Bapanas untuk memperkuat CBP dengan mengutamakan serapan gabah atau beras dari dalam negeri.
(kompas.id)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.